OJK: Perusahaan Fintech Terfokus di Jawa, Belum ke Sulawesi

Muchamad Nafi
2 April 2019, 15:57
Perusahaan rintisan financial technology (fintech) masih terpusat di Jakarta dan Jawa.
Arief Kamaludin | Katadata

Rencana Subsidi Fintech di Daerah Terpencil

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan akan ada subsidi bagi perusahaan-perusahaan fintech yang menjangkau masyarakat di kawasan tertinggal, terdepan dan terluar. Atas rencana tersebu, para pelaku fintech pun menyambutnya dengan positif, khususnya yang bergerak di bidang pembiayaan (lending).

Chief Executive Officer Modalku Reynold Wijaya, misalnya, salah satu yang mengapresiasi ide tersebut karena akan membantu inklusi keuangan. Apresiasi juga disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech (Aftech) Adrian Gunadi. Langkah pemerintah bakal memacu minat pelaku usaha untuk menyasar daerah. “Supaya fintech tidak hanya ada di daerah-daerah tier satu, juga ekspansi ke tier 2,” kata dia.

(Baca: Ombudsman dan OJK Sebut Perlu Ada UU untuk Atasi Fintech Ilegal)

Harapannya, perusahaan fintech bisa mendirikan kantor cabang ataupun virtual di wilayah-wilayah terpelosok. Hanya, untuk membangun kantor cabang di sana membutuhkan biaya tidak sedikit.

Karena itu, cara yang bisa ditempuh adalah berkolaborasi. Misalnya, fintech bekerja sama dengan perusahaan e-commerce seperti Bukalapak yang memiliki mitra offline atau warung. “Kerja sama fintech dengan e-commerce, menurut saya, akan banyak tahun ini,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...