Tiga Jenis Keahlian Ini Dibutuhkan Fintech

Desy Setyowati
6 Agustus 2018, 15:38
Fintech
Arief Kamaludin (Katadata)

Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menambahkan, perkembangan teknologi tidak akan menimbulkan pengangguran sepanjang didukung dengan perbaikan kurikulum pendidikan di Tanah Air. "Pendidikan vokasi harus yang mengarah ke digital ekonomi, praktik 70% dan teori 30%," kata dia.

The IMD World Digital Competitiveness Ranking 2018 yang dipublikasikan pada 19 Juni 2018 lalu, mencatatkan Indonesia pada posisi 62 dari 63 negara yang diteliti. Peringkat daya saing digital Indonesia kalah dibanding Singapura di peringkat dua dan Malaysia di posisi 24. Bahkan, Thailand berada di peringkat 41 dan Filipina di posisi 46.

Salah satu langkah untuk menciptakan lebih banyak SDM di bidang teknologi ini adalah program edukasi hasil kolaborasi korporasi dengan perguruan tinggi, seperti PT Bank HSBC Indonesia dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui training for trainers (TOT). Kali ini, ada tiga modul yang disampaikan kepada 60 dosen yakni terkait fintech, wealth management, dan micro finance.

(Baca juga: Fintech CekAja Kantongi Investasi Rp 404,4 Miliar dari Experian)

"Kami antisipasi perkembangan ke depan dengan membuat kurikulum baru yang jadi kebutuhan pasar," ujar Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF Wahyoe Soedarmono.

Menurutnya, pelatihan ini adalah strategi perbankan agar masyarakat mengembangkan usahanya. Yang mana, masyarakat kini bakal menjadi nasabah di masa yang akan datang. "Kami harap masyarakat mendiversifikasi pendapatannya, sehingga membuka ruang sistem finansial. Hal itu akan berpengaruh terhadap Net Interest Margin (NIM) yang lebih tahan terhadap risiko kredit ataupun income volatility (ke depan)," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...