Transaksi GoPay hingga OVO Diramal Terus Melonjak meski Pandemi Usai

Cindy Mutia Annur
19 Agustus 2020, 18:19
Transaksi GoPay hingga OVO Diramal Terus Melonjak meski Pandemi Usai
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi fintech pembayaran dan Grab

Hal senada juga sempat disampaikan oleh CEO BRI Ventures Nicko Widjaja. Ia menilai bahwa ekosistem fintech Indonesia lebih mirip Tiongkok ketimbang Silicon Valley, Amerika Serikat.

“Berkaca dari sana (Tiongkok), sangat masuk akal jika pemain fintech pembayaran Indonesia, yang menguasai pangsa pasar lebih kecil, memilih bekerja sama dengan mitra strategis," ujar dia kepada Katadata.co.id, pada Juni lalu (16/6).

Di Negeri Tirai Bambu, tersisa dua pemain fintech pembayaran besar yakni WeChat Pay dan Alipay. Maka, menurutnya kabar OVO dan DANA sepakat merger untuk bersaing dengan GoPay besutan Gojek, sangat mungkin terjadi.

Lagi pula, merger akan memperkuat ekosistem di industri fintech. "Jika berkaca ke pasar Indonesia secara spesifik, kunci sukses industri fintech yakni kolaborasi," kata Nicko.

Sebab, ekosistem sektor fintech pembayaran besar. Layanan yang tersedia pun beragam, mulai dari fungsi gerbang pembayaran (payment gateway), card switching, dan lainnya, yang bersifat hulu ke hilir atau end to end.

Jika perusahaan-perusahaan di sektor fintech pembayaran merger, menurutnya investor akan semakin berminat. Apalagi, layanan pembayaran berbasis digital semakin diminati selama pandemi virus corona.

GoPay dan OVO Masih Memimpin Pasar di Indonesia

Saat ini, GoPay dan OVO masih memimpin pasar di Tanah Air. Berdasarkan riset iPrice dan App Annie, 60% responden menjadikan GoPay sebagai pilihan utama. Fintech di bawah naugan Gojek ini pun memiliki 54% pengguna organik, yang akan menggunakan layanan meski tidak ada promosi atau diskon.

Sedangkan posisi kedua ditempati oleh OVO, lalu disusul oleh DANA. Peringkat ini dapat dilihat pada Databoks berikut:

 

Fintech besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LinkAja bertahan di posisi keempat. App Annie dan iPrice mencatat, peringkat perusahaan milik negara ini cenderung stagnan sejak kuartal II tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...