Survei: Bisnis Remitansi Berpotensi Besar tapi Hadapi 4 Tantangan

Fahmi Ahmad Burhan
16 April 2021, 15:01
remitansi, Kirim Uang
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS (USD) di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Maka, kami menyediakan jasa layanan digital penuh untuk remitansi dan lebih murah. Kami memberi layanan hampir 2,5 kali lipat lebih murah.

Di Indonesia, kami melihat peluang dari sisi kebutuhan konsumen. Di sisi lain, industri remitansi terus tumbuh. Digitalisasi lebih masif, karena banyak pelanggan menggunakan layanan digital dibanding fisik.

Wise mengklaim layanan 2,5 kali lebih murah, bagaimana caranya?
Kami menggunakan local banking network sendiri. Kenapa bisa lebih murah? Kami mengembangkan jaringan sendiri, tidak memiliki banyak middle-man atau broker. Kalau konsumen mau kirim ke luar negeri, kami proses secara internal menggunakan sistem.

Dengan begitu, layanan bisa lebih cepat, instan, dan murah. Jadi hampir 2,5 kali lipat layanan lebih murah.

Dibandingkan platform lain seperti fintech dan bank digital, apa keunggulan Wise dan bagaimana strategi menggaet pengguna?
Saat ini banyak bank digital. Ini tren positif. Industri ini menjadi besar dan skalanya masif. Kami berpikir bahwa semakin banyak kompetitor, apalagi yang paham konsumen, maka semakin cepat penyelesaian tantangan di sektor remitansi. 

Biaya, kecepatan, transparansi itu menjadi tantangan nyata dan harus selalu diatasi. Kalau memenuhi itu, konsumen akan tetap berpihak. Semakin banyak digital bank, kami tetap welcome

Tren layanan remitansi akan seperti apa?
Harus open kolaborasi dalam menghadapi tantangan. Saya yakin industri ini akan tumbuh positif, karena data makro menunjukkan begitu.

Ada dua tren ke depan. Pertama, volume terus tumbuh. Data Bank Dunia menyebutkan bahwa angka remitansi terus tumbuh setiap tahun. Pada 2019 mencapai US$ 5 miliar.

Kedua, digitalisasi akan berkelanjutan. Studi Bain & Company, 40% pengguna menggunakan layanan digital tahun lalu. Hampir 90% dari mereka akan terus menggunakan layanan digital.

Jadi digitalisasi akan tetap masif. Ini sejalan dengan yang kami tawarkan. Industri ini sangat potensial.

Tantangan industri remitansi?

Tantangannya, apakah pelaku industri bisa menjawab kemauan konsumen atau tidak? Sebanyak 90% menginginkan layanan lebih cepat dan transparansi biaya. 

Mereka sadar tidak punya informasi cukup mengenai nilai tukar, kemampuan tracing transfer, dan lainnya. Bagaimana industri menjawab tantangan ini.

Target Wise tahun ini?

Kami belum bisa breakdown target. Tapi yang jelas, kami akan investasi ke teknologi untuk menjawab kebutuhan konsumen.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...