Twitter Beri ‘Sanksi’ Cuitan dan Cabut Hak Istimewa Trump pada 2021

Fahmi Ahmad Burhan
9 November 2020, 11:03
Twitter Beri ‘Sanksi’ Cuitan dan Cabut Hak Istimewa Trump pada 2021
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/dj
Presiden AS Donald Trump terpantul di kaca saat meninggalkan ruangan setelah memberikan keterangan media mengenai hasil pemilu presiden 2020 di Ruang Pengarahan Media Bradi di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Kamis (5/11/2020).

Twitter juga menandai beberapa unggahan Trump yang merujuk beberapa sumber. Kandidat petahana itu mengunggah potongan video dari televisi seperti pendapat politisi Partai Republik Jim Jordan yang mengklaim bahwa orang-orang AS menuntut transparansi.

Setidaknya Twitter telah menandai selusin cuitan Trump terkait pilpres. Pada Jumat (6/11), uanggahan Trump yang ditandai berbunyi “hentikan penipuan”.

Perusahaan pengembang platform media sosial itu juga memberikan label bertuliskan, “beberapa atau semua konten yang dibagikan di Tweet ini disengketakan dan mungkin menyesatkan tentang pemilu atau proses sipil lainnya” pads cuitan Trump itu.

Sebelum pilpres, beberapa cuitan Trump juga ditandai oleh Twitter. Pada Mei lalu (26/5), presiden AS itu mengunggah konten mengenai penggunaan surat suara akan menyebabkan manipulasi pilpres AS.

"Kotak surat akan dirampok. Surat suara akan dipalsukan, bahkan dicetak secara ilegal dan ditandatangani secara curang," tulis Trump melalui akun Twitter-nya @realDonaldTrump, Mei lalu (26/5). Saat itu, Trump menuduh Twitter mencampuri urusan pilpres AS 2020, karena menandai cuitannya.

Selain itu, Twitter juga memeriksa cuitan Trump terkait tuduhannya terhadap mantan Anggota Kongres dari Florida Joe Scarborough. Trump menuduh Scarborough bertanggung jawab atas pembunuhan anggota staf kongres Lori Klausutis yang bekerja untuk Scarborough pada 2001.

Saat itu, pemeriksa medis menyimpulkan Klausutis pingsan karena kondisi jantung yang tidak terdiagnosis dan kepalanya terbentur saat akan menuruni jalan. Tidak ditemukan bukti adanya pelanggaran dari kematian Klausutis. Scarborough berada di Washington ketika Klausutis meninggal di Florida. 

Namun, kicauan Trump menghidupkan kembali teori tak berdasar bahwa Scarborough diduga terlibat dalam kematian Klausutis. "Kasus dingin dari psycho Joe Scarborough," kata Trump dalam cuitannya, Mei lalu (26/5).

Juru bicara Twitter mengatakan, konten yang ditandai sejalan dengan kebijakan integritas sipil perusahaan. Sekalipun memiliki hak istimewa, perusahaan tetap akan memberikan ‘sanksi’ pada cuitan yang melanggar beberapa ketentuan, seperti mempromosikan terorisme, ancaman kekerasan langsung terhadap seseorang, dan mengunggah informasi pribadi.

Selain itu, cuitan pemimpin dunia bisa ditandai atau bahkan dihapus apabila memuat foto atau video intim tanpa persetujuan subjek. Selain itu, berkaitan dengan seksual anak dan eksploitasi, atau mendorong tindakan menyakiti diri sendiri. 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...