Pasar Ponsel Huawei Diprediksi Anjlok ke Peringkat 7 di Bawah Xiaomi

Fahmi Ahmad Burhan
6 Januari 2021, 10:15
Pasar Ponsel Huawei Diprediksi Anjlok ke Peringkat 7 di Bawah Xiaomi
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Para analis juga memperkirakan bahwa pangsa pasar Huawei berkurang, dan direbut oleh pesaing. "Ini peluang. Samsung diperkirakan bersiap secara gesit untuk meningkatkan pengiriman smartphone,” kata analis Eugene Investment and Securities Roh Kyoung-Tak dikutip dari Korea Times, awal bulan lalu (7/12/2020).

Samsung berencana meningkatkan produksi 17% menjadi sekitar 310 juta pada 2021. Selain itu, memperluas perakitan modul kamera smartphone dengan mengambil alih sebagian besar proses perakitan.

Langkah itu akan menghemat biaya perakitan yang dibayarkan ke pemasok. Dengan begitu, Samsung bisa mengurangi harga ponsel secara keseluruhan dan akan bersaing dengan Xiaomi untuk merebut pasar segmen menengah ke bawah yang ditinggal oleh Huawei.

Meski begitu, Samsung dikabarkan tetap akan mempertahankan segmen menengah ke atas dengan meluncurkan seri Galaxy S pada awal Januari 2021. Perusahaan ini juga diprediksi meningkatkan volume penjualan ponsel lipat seperti Galaxy Z Fold dan Z Flip pada tahun depan.

Xiaomi juga meningkatkan kapasitas produksi pabrik pada tahun depan. Dikutip dari Nikkei Asia Review, produsen asal Tiongkok ini memesan komponen dan suku cadang hingga 240 juta unit.

Kepada pemasok, perusahaan mengatakan bahwa target meningkat pada tahun depan. Perusahaan menargetkan bisa mendistribusikan 300 juta unit.

Apabila target itu tercapai, Xiaomi berpeluang mengalahkan Huawei, setelah melampaui Apple pada kuartal III. "Xiaomi menetapkan tujuan yang jauh lebih agresif untuk pemasok, karena berencana memperluas pasar sebelum pesaing lain menyusul," kata sumber yang mengetahui rencana itu, dikutip dari Nikkei Asia Review, awal bulan lalu (2/12/2020).

Selain ity, TrendForce memprediksi pangsa pasar solusi jaringan internet generasi kelima alias 5G Huawei secara global melorot dari 30% tahun lalu menjadi hanya 8% pada 2021. Ini juga karena AS.

Presiden AS Donald Trump memengaruhi negara lain di Eropa seperti Jerman, Italia dan Prancis, untuk tidak memakai jasa 5G Huawei. Inggris juga memutuskan untuk tidak menggunakan solusi 5G perusahaan asal Tiongkok itu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...