Dampak Tarif Impor Trump ke Harga iPhone 17 di Indonesia

Ringkasan
- Lomba 17-an dapat menjadi cara untuk mempererat hubungan dan memeriahkan semangat kemerdekaan.
- Ide lomba untuk semua usia antara lain balap bakiak dengan bakiak dimodifikasi, lomba menghias tumpeng sebagai ajang berkumpul warga, dan lomba menangkap belut untuk mengasah keterampilan peserta.
- Ide lomba lainnya seperti memindahkan air menggunakan spons, mengumpulkan bola berdasarkan warna, estafet tepung dan air, jepit balon, bawa kelereng, dan tisu angin juga dapat menambah keseruan perayaan Hari Kemerdekaan.

iPhone 16 akhirnya resmi dirilis di Indonesia, setelah tertunda sejak akhir tahun lalu. Tantangan selanjutnya yakni kebijakan tarif impor yang disampaikan Presiden Amerika Donald Trump terhadap banyak negara, termasuk dampaknya ke harga iPhone 17 dan generasi selanjutnya di Indonesia.
Rantai pasok iPhone Apple masih bergantung pada Cina. Apple mengalihdayakan manufaktur smartphone ke Foxconn dan Luxshare saat ini. Sekitar 90% iPhone diproduksi di Tiongkok. Sementara itu, Trump mengenakan tarif impor 145% ke negara ini.
Imbas kebijakan tarif impor yang tinggi tersebut, harga iPhone di Amerika diperkirakan melonjak signifikan. Apakah kenaikan juga akan terjadi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia?
Katadata.co.id mengonfirmasi hal itu kepada perwakilan Apple di Indonesia sejak Selasa (8/4), namun belum ada tanggapan.
Sememtara itu, GM Marketing Apple Business PT. MAP Zona Adiperkasa Farah Fausa belum menghitung potensi dampak kebijakan tarif impor Amerika ke harga iPhone di Indonesia.
Namun ia menyoroti wacana pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN khusus untuk produk Amerika. Regulasi ini yang membuat iPhone 16 series terlambat dirilis di Indonesia dan mendorong Apple berinvestasi US$ 160 juta atau Rp 2,62 triliun dalam bentuk tunai selama 2025 - 2028.
iPhone 16 dirilis secara global sejak September 2024, tetapi baru resmi masuk ke pasar Indonesia setelah Apple memperoleh sertifikat TKDN pada 7 Maret 2025 dengan persentase 40%.
“Dengan kebijakan baru (pelonggaran TKDN) itu, harapannya penjualan atau industri teknologi di Indonesia, bisa lebih cepat berkembang,” kata Farah saat peluncuran iPhone 16 di Mal Pacific Place Jakarta, Jumat (11/4).
Sementara itu, Asisten Profesor Ekonomi di Singapore Management University Mei Yuan menyampaikan, untuk barang elektronik, yang sebagian produksinya melibatkan input dari Amerika, maka situasinya akan menjadi lebih rumit imbas kebijakan tarif impor.
“Dan jika Apple merelokasi lini produksi karena Cina atau negara lain membalas dengan tarif resiprokal timbal balik, rantai pasokan global akan terganggu, dan konsumen Singapura pasti akan menghadapi harga yang lebih tinggi,” kata Mei Yuan dikutip dari The Straits Times, Sabtu (5/4).
“Apple memproduksi beberapa model iPhone di Cina atau India, tetapi karena tarif, mungkin tidak menguntungkan lagi untuk memproduksi beberapa model ponsel di sana, dan terlalu mahal untuk diproduksi di Amerika. Jadi mungkin Apple tidak punya pilihan selain menutup jalur produksi tersebut dan model-model ini tidak akan tersedia di negara lain,” Mei menambahkan.
Ada beberapa artikel media yang melaporkan Apple bisa mendapatkan pengecualian produk pada tarif AS, seperti yang dilakukannya pada 2019. Jika tidak dikecualikan, analis Morgan Stanley Erik Woodring mengatakan Apple mungkin harus menaikkan harga di seluruh lini produk 17% - 18% di Amerika.
Apple memproduksi komponen-komponen iPhone di Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan atau Vietnam.
Perusahaan Taiwan Foxconn memproduksi sekitar dua dari tiga iPhone pada 2023, meskipun Apple mulai melakukan diversifikasi produksi, dan mengontrak produsen dan pemasok lokal di India. Apple mengekspor iPhone 1,08 triliun rupee dari India pada 2024.
Dokumen resmi yang diajukan oleh Apple ke regulator Singapura pada November 2024 menyebutkan bahwa pembatasan perdagangan internasional, seperti tarif dan kontrol lain atas impor atau ekspor barang, teknologi, atau data, dapat berdampak buruk secara material terhadap bisnis dan rantai pasokan.
Samsung menghadapi kesulitan serupa. Bahkan jika perusahaan memilih untuk menyetop semua produksi di luar negeri dan membawanya kembali ke Korea Selatan, tetap dikenakan tarif impor 25% jika mengekspor ke Amerika.
Dikutip dari Tech In Asia, Samsung mungkin akan mengalihkan lebih banyak produksi ke Brasil, yang hanya dikenakan tarif 10%. Selain itu, mengalihkan produksi Vietnam ke pasar lain.