Orderan Turun 50% Imbas Corona, Asosiasi Ojek Online Tolak Lockdown

Fahmi Ahmad Burhan
20 Maret 2020, 05:30
Orderan Turun 50% Imbas Corona, Asosiasi Ojek Online Tolak Lockdown
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, driver ojek online melepaskan helm penumpang di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
Kategori aplikasiPetumbuhan unduhanPertumbuhan penggunaan
Gim-12%11%
Makanan dan minuman23%17%
Belanja-8%6%
Perjalanan (booking)-16%-2%

Di satu sisi, Garda juga sudah memperingatkan rekan pengemudi ojek online terkait dampak lockdown. Asosiasi meminta pengemudi tidak panik dan mulai menyisihkan penghasilan guna mengantisipasi lockdown.

Selain itu, siapkan bahan makanan dan keperluan untuk menjaga kesehatan. Sebelumnya, Garda juga mengeluarkan protokol kesehatan bagi pengemudi ojek online.

Centre for Strategic and International Studies (CSIS) juga menilai lockdown Jakarta buka kebijakan tepat dalam menangani penyebaran virus corona. Hal itu justru bisa menekan pertumbuhan ekonomi nasional 0,5%, dengan perhitungan lockdown dilakukan dua pekan.

(Baca: CSIS: Lockdown Buruk Bagi Ekonomi dan Tak Efektif Cegah Sebaran Corona)

Dalam artikelnya berjudul ‘Tepatkah Lockdown dalam Menghadapi Covid-19?’ yang dirilis Senin (16/3) lalu, Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri menyampaikan bahwa perekonomian Jakarta menyumbang sekitar 25% PDB nasional. “Juga menentukan lebih dari 60% perekonomian nasional,” kata Yose.

Namun, Pakar dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan lockdown daerah secara total belum bisa dilakukan karena berbagai faktor. Salah satunya, untuk menjaga kestabilan ekonomi.

"Tindakan lockdown belum diambil pemerintah karena berarti membatasi betul suatu wilayah atau daerah dan itu memiliki implikasi ekonomi, sosial, dan keamanan." kata Wiku dikutip dari Antara, Rabu (18/3).

(Baca: Gugus Tugas Covid-19 Sebut Lockdown Belum Memungkinkan)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...