Dinilai Berbahaya, TikTok Larang Video Prank Skull-Breaker Challenge

Cindy Mutia Annur
17 Februari 2020, 14:50
Dinilai Berbahaya, TikTok Larang Video Prank Skull-Breaker Challenge
123RF.com/Alexey Malkin
Ilustrasi aplikasi video musik pendek TikTok

Warganet di beberapa negara mengimbau remaja untuk tidak mencoba tantangan tersebut. Para orang tua diminta untuk memperhatikan kegiatan anak-anaknya. “#skullbreakerchallenge yang saat ini populer di #tiktok merupakan sesuatu yang fatal. Tolong jaga anak-anak," kata salah seorang warganet di Malaysia melalui akun Twitter-nya @nicolewong89.

Begitu juga dengan warganet di India, Simmi Ahuja. “Skullbreaker Challenge tengah populer. Saya dorong Anda untuk memperhatikan anak-anak dan beri tahu mereka bahwa itu berbahaya,” kata dia melalui akun Twitter-nya @simmiahuja.

Dikutip dari GulfNews, TikTok bakal menghapus konten yang memuat Skull-Breaker Challenge. (Baca: Punya 625 Juta Pengguna Aktif, TikTok bisa Lebih Besar dari Instagram)

Sebelumnya, YouTube melarang kreator membuat konten prank berbahaya pada pertengahan Januari lalu. Unit bisnis Google itu ingin memastikan tidak ada konten yang melewati batas ketentuan sehingga berbahaya bagi pengguna.

“Kami telah memperbarui pedoman eksternal untuk memperjelas larangan tantangan berbahaya atau berisiko kematian,” kata YouTube dikutip dari Times, Kamis (16/1) lalu.

(Baca: Marak Video Prank YouTuber, Ini Kata Asosiasi Ojek Online & Ahli Hukum)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...