Ahli IT Prediksi Penipuan Lewat Aplikasi & Malware AI Marak pada 2020

Fahmi Ahmad Burhan
31 Desember 2019, 13:35
Ahli IT Prediksi Penipuan Lewat Aplikasi, Malware AI dan IoT Marak pada 2020
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi keamanan internet.

"Kita wajib antisipasi AI digunakan untuk mengembangkan perangkat serangan siber yang lebih canggih. Sebuah parasit di wilayah siber yang bisa berpikir seperti manusia," ujar Pratama.

(Baca: Empat Tips Hindari Akun Gojek Diretas Seperti Maia Estianty)

Data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menunjukkan, ada 129 juta serangan siber per September 2019. Pratama menilai, serangan tersebut bisa bertambah pada tahun depan.

Bahkan, menurut dia penyebaran informasi palsu atau hoaks bakal lebih masif pada 2020. “Ada deepfake yang dikembangkan dengan AI. Salah satu hasilnya adalah video hoaks yang secara kasat mata sulit dibedakan dengan yang asli. Ini harus diwaspadai sejak dini,” katanya.

Ancaman siber lainnya pada 2020, menurut Pratama, penggunaan data pribadi dan data lainnya secara ilegal. Memang pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE).

Namun, pemerintah belum memiliki Undang-undang Perlidungan Data Pribadi (UU PDP). "Kedaulatan data kita menjadi terancam," kata Pratama. 

Pratama juga memperkirakan, serangan siber berbasis Internet of Things (IoT) berpotensi terjadi tahun depan. Alasannya, semakin banyak perusahaan maupun individu yang mulai mengadopsi teknologi sensor tersebut.

(Baca: Gojek Tanggapi Maia Estianty yang Tertipu Driver & Saldo GoPay Dikuras)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...