Disuntik Modal Softbank, Valuasi Grab Tembus Rp 196 Triliun
Saat ini Grab menyalip Gojek, sebagai perusahaan layanan on demand yang terlebih dahulu berstatus decacorn di Asia Tenggara. (Baca: Setelah Jadi Decacorn, Grab Fokus Integrasikan Platform )
Anak usaha Softbank, yakni Softbank Vision Fund kini menjadi investor yang berpengaruh bagi Grab. Valuasi Softbank Vision Fund kini disebut-sebut mencapai US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.400 triliun.
Namun, salah seorang juru bicara Grab maupun Softbank enggan menyebutkan besaran porsi kepemilikan Softbank Vision Fund di perusahaannya. Selain Softbank, beberapa investor turut serta dalam putaran pendanaan ini seperti Toyota Motor Corporation, Oppenheimer Funds, Hyundai Motor Group, Booking Holdings, Microsoft Corporation, Ping An Capital, dan Yamaha Motor.
(Baca: Gojek Cari Penasihat Keuangan untuk Galang Modal Baru Rp 28 Triliun)
Saat ini, Grab hadir di delapan negara di Asia Tenggara. Dalam sebuah wawancara dengan CNN Business pada Desember 2018 lalu, Presiden Grab Ming Maa mengatakan perusahaannya menargetkan pendapatannya naik dua kali lipat pada 2019. Jika pendapatan Grab pada tahun lalu mencapai US$ 2 miliar atau sekitar 28 triliun, maka target pendapatan di 2019 mencapai US$ 4 miliar atau setara Rp 56 triliun.
Kendati sudah memperoleh pendanaan dan menyandang status decacorn, Grab belum merencana mencatatkan sahamnya di bursa efek (Initial Public Offering/IPO). Padahal, perusahaan sejenis asal negara bagian California, Amerika Serikat (AS), yakni Uber dan Lyft berencana untuk go-public tahun ini.