Gojek Gandeng Garuda Indonesia untuk Perkuat Layanan Logistik
Saat ini, Gojek memang memiliki layanan Go-Shop yang memungkinkan pelanggan membeli barang di suatu toko langsung dari aplikasi Gojek. Sementara untuk layanan Go-Send, Gojek sudah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk menyediakan jasa logistiknya.
Sejak beroperasi pada 2011, Gojek telah berevolusi dari layanan berbagi tumpangan (ride hailing) menjadi aplikasi satu atap. Alhasil, pelanggan dapat melakukan pembayaran online lewat Go-Pay dan memesan semuanya, mulai dari makanan, bahan makanan hingga barang di e-commerce.
Gojek pun kini menjadi salah satu unicorn atau startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar di Indonesia. Pada 1 Februari lalu, Gojek juga sudah merampungkan fase pertama dari putaran pendanaan Seri F yang dipimpin oleh Google, JD.com, dan Tencent, serta beberapa investor lainnya termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.
(Baca: Berbekal Transaksi Rp 125 T, Gojek Raih Tambahan Modal Google)
Kabarnya, suntikan modal Google dan Tencent ke Gojek ini mencapai US$ 920 juta atau setara Rp 12,9 triliun. Alhasil, valuasi Go-Jek disebut-sebut mencapai US$ 9,5 miliar atau sekitar Rp 133,7 triliun atau mendekati status decacorn. Decacorn adalah sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 10 miliar.