Facebook Dekati Lagi GoPay dan OVO untuk Hadirkan WhatsApp Pay di RI

Desy Setyowati
16 April 2020, 09:46
Facebook Dekati Lagi GoPay dan OVO untuk Hadirkan WhatsApp Pay di RI
PXHERE.COM
Ilustrasi WhatsApp

Namun, setiap perjanjian usaha patungan antara perusahaan pembayaran dan yang mendapat lisensi dari BI harus meminta persetujuan regulator. Selain itu, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa instansinya akan mengevaluasi permintaan itu.

"Jika ada perusahaan pembayaran yang meminta persetujuan kerja sama dengan Facebook, pertama-tama kami perlu mengevaluasi model kerja sama bisnis (yang direncanakan). Juga melihat apa peran Facebook dalam kerja sama itu, untuk memastikan semuanya sesuai dengan peraturan," kata dia.

(Baca: WhatsApp Dikabarkan Akan Sediakan Layanan Pembayaran di Indonesia)

BI memperkirakan, pendapatan pasar pembayaran Indonesia bisa mencapai US $ 10,4 miliar pada tahun lalu. Goldman Sachs menyebutkan bahwa pendapatan di sektor ini bisa mencapai US$ 95,2 miliar pada 2025.

Namun, perusahaan penyedia layanan pembayaran harus menerapkan standardisasi kode QR alias QRIS mulai tahun ini. "QRIS akan terbuka untuk pemain lain, menciptakan peluang bagi pemain baru untuk memasuki pasar," kata Goldman Sachs dalam laporan yang dirilis awal Maret.

GoPay dan OVO menjadi pemain teratas. Lalu disusul DANA yang didukung Ant Financial, yang merupakan afiliasi dari Alibaba. Urutan keempat ditempati oleh LinkAja. Kini, Shopee ikut merambah pasar pembayaran lewat Shopee Pay.

(Baca: GoPay hingga OVO Kurangi Promosi, ShopeePay Gencar ‘Bakar Uang’)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...