Startup Properti Travelio Dapat Rp 253 M dari Investor AS dan Tiongkok
Pada Mei 2018, perusahaan mengumpulkan US$ 4 juta dalam putaran seri A. Co-founder sekaligus Kepala Strategi Travelio Christina Suriadjaja sebelumnya mengatakan, sebagian besar dari dana segar digunakan untuk pengembangan teknologi. “Juga untuk menangkap pangsa pasar yang lebih besar dari inventaris secara lokal,” katanya.
Beberapa investor yang terlibat dalam pendanaan itu di antaranya Vynn Capital, Insignia Ventures Partners, IndoGen Capital, dan PT Surya Semesta Internusa Tbk.
(Baca: Pasarnya Potensial, Startup India hingga Lokal Rambah Indekos)
Di Indonesia, beberapa startup justru mulai merambah indekos seperti OYO, Roomme, Kamar Keluarga, Mamikos dan lainnya. Survei Indonesian Property Watch 2018 juga menemukan, hampir separuh dari milenial di Jakarta memilih tinggal di indekos.
Senior Associate Director Colliers International Ferry Salanto sepakat bahwa bisnis indekos sangat potensial. Sebab, belum banyak perusahaan yang menyediakan hunian di lokasi strategis dengan harga terjangkau.
Kebanyakan pemain menyediakan apartemen atau hunian sewa di tengah kota untuk konsumen menengah ke atas. Karena itu, penduduk berpenghasilan menengah ke bawah memilih indekos.
Hanya, menurutnya fasilitas indekos yang tersedia saat ini belum memenuhi harapan para pekerja. “Kebutuhan orang untuk sewa hunian yang terjangkau dan lokasi strategis masih sangat besar, sementara pasokannya belum banyak. Saya lihat potensi ini cukup baik bagi pengembang dan pengelola yang ingin bermain dibisnis ini,” kata dia beberapa waktu lalu (9/10).
(Baca: Dapat Investasi, Startup Pencarian Indekos RoomMe Ingin Perluas Pasar)