Vietnam Lawan Tangguh Indonesia untuk Meraih Investasi Startup

Desy Setyowati
26 November 2020, 15:10
Vietnam Lawan Tangguh Indonesia untuk Meraih Investasi Startup
123RF.com/Sezer Ozger
Ilustrasi bendera Indonesia dan Vietnam

Berdasarkan survei Do Ventures terhadap 50 perusahaan investasi, Vietnam menjadi tujuan utama penanaman modal dalam setahun ke depan. DoVentures merupakan modal ventura yang berbasis di Vietnam.

Modal ventura yang disurvei berencana menggelar 117 hingga 200 transaksi dalam 12 bulan ke depan. “Hampir 80% investor telah merencanakan untuk melakukan satu sampai lima kesepakatan,” kata Co-founder Do Ventures Vy Le dalam wawancara khusus dengan reporter Kr-Asia Ursula Florene, dikutip Oktober lalu (10/10).

Selain karena makro ekonomi, masyarakat di Negara Naga Biru beralih ke layanan digital. “Kami memperkirakan munculnya model bisnis baru di bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan keuangan dalam beberapa bulan mendatang,” kata dia. “Ada banyak dry powder (modal tersedia) untuk disalurkan dan banyak investor mencari bisnis baru.”

Perubahan kebiasaan masyarakat ke layanan digital di Vietnam mirip dengan Indonesia. Angkanya dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Perkembangan konsumen layanan digital di Indonesia dan Vietnam selama pandemi corona
Perkembangan konsumen layanan digital di Indonesia dan Vietnam selama pandemi corona (e-Conomy 2020)

Berdasarkan data Statista, pengguna ponsel pintar (smartphone) di Negara Naga Biru diperkirakan 38,44 juta pada tahun ini dan 42,66 juta di 2022. Sedangkan di Indonesia, jumlahnya jauh lebih besar.

Meski begitu, tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business/eodb) Indonesia berada di peringkat 73 atau lebih rendah dibandingkan Vietnam 70, berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk ‘Doing Business 2020’. Bank Dunia menyoroti persoalan ketenagakerjaan.

Perbandingan Iklim Investasi Indonesia dan Vietnam
Perbandingan Iklim Investasi Indonesia dan Vietnam (Katadata)

Dengan data perekonomian dan kemudahan berusaha yang lebih baik dibandingkan Indonesia, Vietnam pun menjadi tujuan utama relokasi pabrik Tiongkok imbas perang dagang.

Setidaknya, 23 dari 33 perusahaan yang merelokasi pabriknya dari Tiongkok memilih Vietnam. Sektor industri yang relokasi meliputi 11 perusahaan elektronika, empat pakaian, dan tiga furnitur. Selain itu, alas kaki, mainan dan alat olahraga, pesawat terbang, otomotif, serta karet dan plastik.

Kini, Vietnam menjadi pesaing tangguh Indonesia untuk memperebutkan dana segar untuk startup dari investor. Co-founder sekaligus CEO Vietcetera Hao Tran mengatakan, pasar Indonesia memang besar, dengan sepertiga populasi Asia Tenggara.

Meski begitu, konsumsi masyarakat Vietnam dinilai bisa mengimbangi Indonesia. Ia mencontohkan, “warga umumnya membeli produk bermerek seperti iPhone dan Vespa,” demikian kata Tran dikutip dari Tech In Asia, September lalu (17/9).

Saat ini, Vietnam memiliki dua unicorn atau startup dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar yakni VNG di bidang gim online dan VNPay. Sedangkan Indonesia mempunyai satu decacorn atau valuasi US$ 10 miliar yaitu Gojek, serta empat unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.

investasi startup vietnam
investasi startup vietnam (Katadata)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...