Bisnis Induk Shopee Makin Menggurita, Para Pesaingnya Bakal Bersatu?

Desy Setyowati
29 Maret 2021, 13:25
Disebut ‘Thanos’ Asia Tenggara, Induk Shopee Rambah Bank Digital – AI
shopee
Ilustrasi platform Shopee
Perkembangan EBITDA Shopee
Perkembangan EBITDA Shopee (Tech In Asia)

Asia Nikkei pun melaporkan, kerugian bersih Sea Ltd mencapai US$ 1,61 miliar. Ini karena biaya penjualan dan pemasaran atau ‘bakar uang’ naik 89% menjadi US$ 1,8 miliar. Ini menggerus pendapatan yang melonjak dua kali menjadi US$ 4,37 miliar.

“Cara (Sea Group) membuat terobosan yakni melalui promosi besar-besaran menggunakan tumpukan uang. Mereka tidak memiliki ekuitas merek yang sangat kuat,” kata sumber Asia Nikkei, yang merupakan pegiat di industri teknologi.

Namun, ia menyadari bahwa pesaing Sea Ltd juga menerapkan ‘bakar uang’. Sejauh ini, pasar terlihat menyetujui strategi tersebut.

Akan tetapi, bisnis Sea Ltd terbantu oleh Garena. Lini usaha hiburan digital mencatatkan pendapatan US$ 2 miliar sepanjang tahun lalu atau naik 77,5% yoy. Dikutip dari laporan keuangan kuartal IV 2020, ini utamanya ditopang oleh peningkatan basis pengguna aktif dan kesuksesan Free Fire.

Sea Group memperkirakan pendapatan lini bisnis gim yakni Garena meningkat 38% menjadi US$ 4,3 miliar (Rp 61 triliun) pada tahun ini. Alasannya, game online diminati saat pandemi corona.

Selain itu, valuasi Sea Ltd sekitar US$ 120 miliar berdasarkan CB Insights. Sedangkan Grab US$ 14 miliar dan Gojek US$ 10 miliar.

Gojek, Grab, Tokopedia Bersaing dengan Induk Shopee

Valuasi yang tinggi memungkinkan Sea mengumpulkan hampir US$ 3 miliar pada Desember 2020 dengan penawaran saham baru yang tidak mengurangi nilai sahamnya secara signifikan. “Likuiditas Sea untuk mengakses modal terlalu besar,” kata seorang investor di perusahaan lain.

Oleh karena itu, menurutnya perusahaan internet yang bersaing dengan Sea Ltd di Asia Tenggara harus memiliki arena bermain yang sama dengan Sea. “Jika tidak, Sea akan datang dengan pengiriman makanan, pembayaran. Mereka bisa (berkembang) di mana-mana,” kata dia.

Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menilai, Sea Group seperti Thanos dalam film Avengers. “Besar dan kuat, mampu menjatuhkan separuh dunia, atau dalam hal ini separuh perusahaan rintisan,” kata dia, dikutip dari Reuters. "Seperti Avengers, perusahaan perlu bersatu jika mereka ingin memastikan kelangsungan hidup dan memenangkan perang."

Sebagaimana diketahui, Sea Ltd merambah pesan-antar makanan, bank digital, dan finansial teknologi (fintech) pembayaran melalui ShopeePay. Di Indonesia, beberapa riset menunjukkan bahwa ShopeePay memimpin sejak tahun lalu.

Sea Group juga resmi masuk ke bisnis bank digital Indonesia lewat SeaBank. Raksasa Singapura ini menjadi pemegang saham pengendali Bank Kesejahteraan Ekonomi atau BKE yang kini bernama Seabank Indonesia.

Kini, induk usaha Garena itu disebut-sebut mengincar Bank Capital dan Bank Bumi Arta (BNBA). Namun, tim humas Shopee belum memberikan tanggapan terkait isu tersebut.

Sea Ltd juga merambah bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) seperti Gojek dan Grab lewat Ryde di Singapura. Perusahaan yang berdiri pada 2014 ini mengumpulkan US$ 9,5 juta dari beberapa investor, termasuk Sea Group, yang memimpin dua putaran pendanaan pada 2016 dan 2017.

Induk Shopee itu juga berencana membangun laboratorium kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Ini bertujuan mengembangkan insight dan teknologi terkait dengan bisnis yang ada dan peluang baru.

Partner sekaligus direktur di BCG Digital Ventures Hanno Stegmann menilai, pertumbuhan Sea yang begitu pesat memaksa pesaing di regional untuk mempertimbangkan opsi lain. Ia mengibaratkan persoalan seperti klub sepak bola di Spanyol, Real Madrid.

“Saat Anda berada dalam posisi yang kuat, semua orang menyerang Anda, semua orang ingin mengalahkan Anda,” kata Hanno dikutip dari Asia Nikkei.

SoftBank pun disebut-sebut mendorong Grab merger dengan Gojek untuk mengantisipasi perkembangan Sea Ltd. Namun, isu ini memudar lantaran Gojek dikabarkan mengkaji penggabungan dengan Tokopedia. SoftBank dinilai mendukung rencana ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...