Gojek dan Grab Gencar Merambah Ekonomi Hijau, Awas Ada Dua Tantangan

Fahmi Ahmad Burhan
7 Oktober 2021, 17:10
Ekonomi Hijau, gojek, grab, startup, talenta digital
Gojek
Ilustrasi GoGreener Gojek

Kiwi menyampaikan, startup Indonesia saat ini menghadapi minimnya talenta digital. Hal ini membuat perusahaan rintisan kesulitan mengembangkan berbagai teknologi yang menunjang untuk beralih ke ekonomi hijau.

Riset McKinsey dan Bank Dunia menunjukkan, Indonesia membutuhkan sembilan juta tenaga digital hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu pekerja digital per tahunnya.

Dari sisi potensi, Bain & Company, Microsoft dan Temasek Holdings Singapura menilai bahwa Indonesia memiliki ukuran dan sumber daya alam (SDA) besar. “Ini menjadi game changer di Asia Tenggara untuk keberlanjutan," demikian dikutip dari laporan, Kamis (30/9).

Menurut laporan tersebut, ruang investasi hijau di Indonesia juga akan terus tumbuh. "Aktivitas investasi di ekonomi hijau akan menjanjikan,” demikian isi laporan.

Sedangkan sejumlah startup di Indonesia gencar mengembangkan bisnis ekonomi hijau. Decacorn Tanah Air Gojek misalnya, mempunyai komitmen Three Zeros: Zero Emissions, Zero Waste dan Zero Barriers atau nol emisi pada 2030.

Gojek juga mengembangkan kendaraan listrik dilakukan sebagai komitmen untuk nol emisi pada 2030. Decacorn ini ingin seluruh motor dan mobil di lini bisnis transportasi berbasis listrik.

Selain itu, Gojek membuat fitur hitung emisi karbon GoGreener Carbon Offset. Gojek menggaet startup Jejak.in untuk membuat fitur ini. Melalui fitur itu, pengguna bisa menghitung jumlah emisi karbon sehari-hari dan mengonversinya dengan menanam pohon.

Kemudian, startup Jejak.in yang menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligent (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk membantu bisnis melakukan perimbangan karbon (carbon offset). Jejak.in juga mengikuti program akselerasi Gojek Xcelerate. 

Founder sekaligus CEO Jejak.in Arfan Arlanda mengatakan, perusahaan menggaet pabrik skala besar dan kecil untuk mengurangi emisi karbon. Salah satu produk yang dibuat Jejak.in yakni Tree and Carbon Storage Monitoring Platform, yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data ekologis lingkungan.

"Kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif ikuti pengurangan jejak karbon," ujar Arfan, tahun lalu (14/9/2020).

Ada juga startup perikanan eFishery yang memanfaatkan kemampuan data dan teknologi IoT guna meningkatkan produktivitas perikanan pengusaha skala kecil dan keberlanjutan. Perusahaan mendapatkan pendanaan hingga seri B US$ 20,2 juta.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...