Grab Siap Melantai di Bursa Amerika Serikat Bulan Depan Lewat SPAC

Fahmi Ahmad Burhan
23 November 2021, 09:39
Grab, IPO, amerika serikat
Dok. Grab Indonesia
Mitra pengemudi Grab Indonesia mengendarai motor listrik Gesits, di Jakarta, Desember 2019.

Artinya, saham-saham yang melantai lewat SPAC kalah untung dengan yang tercatat dengan skenario biasa.

Menjelang IPO, Grab mencatatkan penurunan pendapatan 9% secara tahunan (yoy) pada kuartal III tahun ini.

Berdasarkan laporan internalnya, Grab mencatatkan pendapatan hingga US$ 157 juta. 

 Total kerugian operasional yang disesuaikan Grab untuk kuartal III juga melebar 66% menjadi US$ 212 juta. Kemudian, pengguna aktif bulanannya turun 8%.

 Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan, penurunan pendapatan Grab kuartal III ini disebabkan oleh pembatasan di sejumlah pasar, seperti Vietnam.

"Ini membuat layanan mobilitas ditangguhkan di Vietnam untuk sebagian besar kuartal III. Kemudian, enam negara tempat kami beroperasi mengalami kontrol pergerakan yang lebih ketat," katanya dalam laporan Grab yang dirilis dua pekan lalu (11/11).

 Grab juga mencatatkan penurunan nilai total penjualan (gross merchandise value/GMV) pada bisnis mobilitasnya sebesar 30% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III tahun ini.

GMV Grab pada kuartal III mencapai US$ 529 juta.

 Pendapatan layanan mobilitas Grab juga turun 26% menjadi US$ 88 juta yoy.  Kemudian, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan turun sekitar 26% menjadi US$64 juta.

 Meskipun begitu, terdapat sejumlah lini bisnis yang mengalami peningkatan.

Layanan pengiriman misalnya mencatatkan peningkatan GMV 63% yoy hingga mencapai US$ 2,3 miliar.

Pendapatan dari layanan pengiriman juga tumbuh 58% yoy menjadi US$ 49 juta. Layanan kebutuhan pokok GrabMart juga mencatatkan peningkatan GMV hingga 380% yoy.

 Memasuki kuartal IV, layanan mobilitas Grab juga mulai membaik.

Dalam empat pekan pertama kuartal IV, transaksi meningkat 26%. Ini seiring dengan pelonggaran kebijakan pembatasan di beberapa wilayah, termasuk Indonesia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...