Tren IPO Unicorn 2022 Diramal Masih Diwarnai Cek Kosong

Fahmi Ahmad Burhan
31 Desember 2021, 14:58
ipo unicorn, unicorn, ipo, startup, goto, gojek, tokopedia, ipo gojek, gojek ipo, investor,
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Meski begitu, Wafi menilai ada yang perlu diwaspadai dari pencatatan saham perdana melalui SPAC. Salah satunya, ketidakpastian perusahaan SPAC bagi investor, terutama sebelum merger.

Selain itu, IPO unicorn diramal marak tahun depan karena ada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait klasifikasi saham dengan hak suara multipel atau multiple voting share (MVS).

Sekjen Asosiasi Modal Ventura untuk Startup lndonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro menilai, regulasi tersebut akan ditanggapi positif oleh para pendiri startup. "Semestinya bakal bertambah jumlah startup yang mempertimbangkan IPO dan ini dilakukan di dalam negeri," katanya kepada Katadata.co.id, tiga pekan lalu (8/12).

Studi dalam bentuk whitepaper berjudul The Billion Dollar Moment: A Paradigm Shift for Indonesian IPO's mengungkapkan, peraturan baru OJK itu akan membuat bursa lokal lebih ramah bagi startup. Laporan ini dirilis oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI), Mandiri Sekuritas (Mansek), dan Mandiri Institute.

Aturan MVS memungkinkan startup terdaftar di BEI menerbitkan beberapa saham dengan hak suara yang memungkinkan pendiri mempertahankan hak suara mayoritas. "Bahkan, ini bisa terjadi jika pendiri memiliki sedikit saham daripada publik," demikian isi studi tersebut.

Di sisi lain, Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, tren IPO perusahaan teknologi tahun depan akan terpengaruh oleh pencatatan saham Bukalapak tahun ini.

Menurutnya, IPO Bukalapak membuka jalan bagi perusahaan rintisan lain untuk mendapatkan dana segar dari bursa.

Sedangkan, Co Founder Jarvis Asset Management Kartika Sutandi mengatakan, pasar menantikan IPO GoTo. Perusahaan ini merupakan gabungan dari Gojek dan Tokopedia.

IPO GoTo dinilai akan lebih kompleks dibandingkan Bukalapak. Ia menilai, pencatatan saham startup jumbo ini bakal menggunakan konsep multiple share, sementara proses IPO Bukalapak dinilai lebih mudah. 

Menurutnya, GoTo juga lebih familiar dan memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan Bukalapak.

Ia memperkirakan, investor melakukan aksi jual terhadap saham Bukalapak pada 2022. Kemudian mereka menyerbu saham IPO GoTo. 

"(Ada Anggota) DPR bicara begitu (hal yang sama). Berarti itu persepsi dari masyarakat secara keseluruhan," kata Kartika kepada Katadata.co.id, tiga pekan lalu (7/12). 

Selain Bukalapak, Grab IPO melalui SPAC tahun ini. Setidaknya, ada delapan startup lain yang berencana IPO tahun depan, yakni:

  1. GoTo
  2. Kredivo
  3. Tiket.com
  4. Traveloka
  5. TaniHub Group
  6. Warung Pintar
  7. Blibli
  8. OnlinePajak

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...