Konglomerat Kian Gencar Rambah Startup Bisnis Sayur dan Buah

Desy Setyowati
13 Januari 2022, 11:01
konglomerat, grup djarum, ct corp, grup ciputra, grup lippo, emtek, telkom, startup, sayur dan buah, bahan pokok, triputra group,
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Petugas memanen sayuran di Saung Hidroponik, Hotel Royal Safari Garden, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/4/2021).

Grup Djarum masuk ekosistem penyedia produk segar secara tidak langsung melalui Gojek. Grup Djarum menjadi salah satu investor Gojek sejak 2018.

Gojek memimpin putaran pendanaan seri A startup social commerce Segari melalui GoVentures bulan lalu. Nilai investasinya US$ 16 juta atau Rp 226,8 miliar.

Segari menawarkan layanan penyederhanaan rantai distribusi kebutuhan pokok melalui skema bisnis social commerce. Startup yang berdiri tahun lalu itu menjaring mitra petani dari Jawa dan Sumatera.

Perusahaan rintisan itu memanfaatkan desentralisasi gudang dalam menyediakan layanan.

4. Astra International

Pada April 2021, Astra International berinvestasi di startup penyedia produk segar Sayurbox US$ 5 juta atau sekitar Rp 72 miliar. Sayurbox merupakan e-commerce grocery farm-to-table.

Hasil panen dari petani dipasarkan melalui Sayurbox, dan dikategorisasi berdasarkan kualitasnya seperti imperfect product, grade a, b, dan c.

5. Grup Ciputra

Grup Ciputra juga menggelontorkan US$ 500 ribu atau setara Rp 7,12 miliar kepada Sayurbox. Investasi ini melalui emiten teknologi, Metrodata Electronics.

Kedua perusahaan menandatangani perjanjian investasi yang di dalamnya disebutkan bahwa perusahaan akan memperoleh saham di Sayurbox dalam kurun waktu tertentu.

Jumlah dan persentase saham akan didasarkan pada formula perhitungan yang diatur dalam perjanjian investasi tersebut.

6. Triputra Group dan Multi Persada Nusantara

Triputra Group dan Multi Persada Nusantara terlibat dalam putaran pendanaan startup penyedia produk segar Kedai Sayur US$ 4 juta atau Rp 57 miliar sejak 2019.

Kedai Sayur menawarkan solusi inklusi teknologi bagi tukang sayur. Perusahaan mendesain model bisnis tukang sayur dan mengakomodasi ekosistem petani sayur.

7. Telkom

Telkom, melalui perusahaan modal ventura MDI Ventures memimpin pendanaan ke startup pertanian TaniHub Group US$ 65,5 juta atau sekitar Rp 942 miliar pada Mei. Direktur Portfolio MDI Ventures Sandhy Widyasthana menilai, TaniHub Group berperan besar di bidang pertanian.

“Kami berharap investasi ini membantu TaniHub Group melanjutkan program dan memperluas cakupan kepada lebih banyak komunitas petani di Indonesia,” katanya dalam siaran pers, medio tahun lalu (21/5/2021).

Ia juga menegaskan bahwa MDI, di bawah Telkom dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), akan terus berinvestasi ke startup teknologi yang berperan besar di berbagai sektor berpengaruh bagi masyarakat.

8. Grup Lippo

Grab menjalin aliansi usaha dengan gerai ritel milik Grup Lippo, Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Kerja sama ini untuk memperluas bisnis omni-channel Matahari.

Melalui kolaborasi itu, Matahari bisa membuat toko virtual Hypermart, Foodmart, Primo dan Hyfresh pada fitur GrabMart. Dengan begitu, konsumen Grab dapat berbelanja bahan pokok, produk segar hingga kebutuhan rumah tangga dalam satu aplikasi.

Halaman:
Reporter: Lavinda, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...