Riset: Warga RI Masih Lebih Percaya Medsos Ketimbang Situs Pemerintah

Fahmi Ahmad Burhan
20 Januari 2022, 13:25
medsos, media sosial, literasi digital
Katadata
Ilustrasi media sosial

Tahun lalu, pertumbuhan penggunaan TikTok juga cukup pesat. Ada 29,8% responden menggunakan platform video pendek ini atau meningkat dari 2020 16,7%.

Media sosial untuk mencari informasi
Media sosial untuk mencari informasi (KIC dan Kominfo)

Tingginya penggunaan media sosial di Indonesia juga seiring banyaknya temuan berita bohong atau hoaks. Hampir separuh responden atau 45,5% ragu dalam mengidentifikasi kebenaran suatu informasi. 

Hampir 12% responden mengatakan pernah menyebarkan berita bohong. Kebanyakan dari mereka menyebarkan hoaks karena lalai atau tidak berpikir secara matang.

Sedangkan konten hoaks yang paling banyak yakni terkait politik, kesehatan, dan agama. Mulya mengatakan, penyebaran konten hoaks politik meningkat dari 67,2% pada 2020 menjadi 69,3% tahun lalu. 

Meski begitu, masyarakat Indonesia kini semakin bijak dalam menyikapi informasi yang tidak jelas di ruang digital. "Ketika dapat informasi kurang yakin, mereka cek ke internet," katanya.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menambahkan, kementerian membuat program literasi digital. "Membekali masyarakat pengetahuan dan teknologi baru," katanya.

Tahun lalu, Kementerian Kominfo menargetkan 12,5 juta masyarakat mendapatkan literasi digital secara baik.

Selain itu, sebanyak 100 ribu peserta bisa mendapatkan pelatihan kemampuan digital menengah melalui program Digital Talent Scholarship. Materinya berupa pengetahuan big data, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), augmented reality, dan virtual reality.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...