Cara Startup dan Korporasi Indonesia Atasi Defisit Talenta Digital

Desy Setyowati
1 April 2022, 17:12
talenta digital, pekerja digital, gojek, tokopedia, bukalapak, traveloka, goto, kominfo,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pameran startup teknologi dan inovasi industri anak negeri di Hall B JCC, Jakarta, pada Kamis (3/10/2019).
Strategi untuk mengatasi kesenjangan keahlian
Strategi untuk mengatasi kesenjangan keahlian (Analisis Sekretariat Aftech 2020)

Pada akhir 2020, Ketua Umum idEA Bima Laga menyampaikan bahwa ketersediaan talenta digital merupakan faktor pendukung utama bagi usaha rintisan di sektor  ekonomi digital, termasuk e-commerce.

“Tentu perusahaan e-commerce Indonesia akan mengutamakan pekerja Indonesia,” ujar Bima kepada Katadata.co.id, pada akhir 2020 (15/10/2020).

Beberapa korporasi juga bekerja sama dengan sejumlah instansi, termasuk pemerintah untuk mengembangkan talenta digital Indonesia. Namun, talenta digital dari negara lain dinilai bisa menambah khazanah perkembangan ekonomi digital di Tanah Air.

“Namun dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan kepentingan nasional,” kata Bima.

External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menyatakan, perusahaan selalu memberikan ruang bagi siapa pun yang ingin berkarya lewat teknologi. Bagi unicorn ini, sumber daya manusia (SDM) merupakan investasi terbesar.

“Kami percaya, talenta terbaik akan menciptakan produk terbaik,” kata Ekhel kepada Katadata.co.id, akhir 2020 (12/10/2022).

Sebagian besar dari karyawan Tokopedia, yang disebut nakama, merupakan warga Indonesia dari berbagai latar belakang.

Sedangkan mantan CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, perusahaan selalu mengacu kepada peraturan pemerintah yang berlaku, termasuk dalam proses perekrutan karyawan.

“Fokus utama kami membantu dalam mengembangkan talenta anak bangsa. Sekitar 99% pegawai merupakan warga negara Indonesia,” ujar Rachmat kepada Katadata.co.id, pada akhir 2020.

Lalu Gojek memiliki pekerja yang tersebar di negara lain. Tim data science misalnya, berada di Singapura, Thailand, Vietnam, India, dan Indonesia.

Decacorn Tanah Air itu pun membangun pusat teknologi di Bangalore, India pada 2016. Di negara ini, Gojek merekrut engineer, pemrogram, dan peneliti data.

Bangalore memang disebut-sebut sebagai Silicon Valley Asia, karena mengekspor banyak pekerja dan produk teknologi. Sedangkan Silicon Valley merupakan julukan bagi San Francisco Bay Area di California, Amerika Serikat (AS). Daerah ini memiliki banyak perusahaan teknologi seperti Adobe System, Apple, eBay, Google, Intel hingga Yahoo.

VP of Data Science Gojek Syafri Bahar menyadari adanya selisih (gap) antara pasokan pekerja dengan kebutuhan startup. “Di Gojek kami melakukan grooming, karena talenta digital di bidang data sangat langka. Kami berusaha membuat sumber daya yang ada, termasuk yang basisnya di luar data, akhirnya menjadi data driven,” kata dia kepada Katadata.co.id, pada akhir 2020.

Ia mencontohkan, perusahaan memberikan para pekerja alat agar bisa mengakses insight tertentu. “Kemudian, karena ada talenta internasional, kami berusaha membuat suatu ekosistem. Semua harus saling diskusi sehingga ada transfer knowledge,” ujar dia.

Gojek setidaknya memiliki ratusan tim data. Startup jumbo ini memburu pekerja di Vietnam, Thailand, Singapura, dan India. “Ada juga yang bekerja secara remote di AS dan di Indonesia,” katanya.

Pada 2018, CEO Traveloka Ferry Unardi sempat menyampaikan bahwa isu minimnya talenta digital dapat diatasi melalui kemitraan dengan perguruan tinggi. “Banyak orang cerdas di Indonesia,” kata dia dalam acara 1st NextICorn International Summit, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 2018.

Namun, Traveloka juga membangun fasilitas riset, teknologi, dan pengembangan bernama Traveloka India Pvt. Ltd di Bangalore, India pada awal 2019. Pusat inovasi ini didukung tim ahli di India dan global.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...