Kisah CEO Sirclo Menimba Ilmu di Sarang 'Mafia' Startup Indonesia

Desy Setyowati
18 Juni 2022, 08:00
Kisah CEO Sirclo Menimba Ilmu di Sarang 'Mafia' Startup Indonesia
Youtube

Pendiri startup lainnya yang masuk ekosistem TOKI yakni mantan CTO Traveloka Derianto Kusuma dan eks CEO Bukalapak Achmad Zaky.

Derianto meraih medali emas di OSN Komputer 2003. Sedangkan Achmad Zaky menjadi pemenang TOKI Open Contest Kontes Januari 2011.

Sedangkan pendiri startup yang merupakan lulusan NTU, termasuk Brian, Belva Devara, founder Sagara Technology Adi Arriansyah, serta Co-Founder Dekoruma Aruna Harsa dan Dimas Harry Priawan.

Lalu, ada satu ‘mafia’ lainnya yakni YLI dari McKinsey & Company. Lulusannya yaitu Pendiri Gojek Nadiem Makarim, Belva Devara dan Iman Usman Ruangguru, CEO Akademis Tarreq Kemal Al Idrus, serta Founder Pinhome Dayu Dara Permata.

Young Leaders for Indonesia adalah salah satu program intensif pengembangan kepemimpinan yang diinisasi oleh McKinsey & Company. Program ini berjalan sejak 2009 dan berfokus pada mahasiswa tahun ketiga dan keempat yang memiliki prestasi, baik akademik maupun non-akademik, serta mahasiswa yang aktif di organisasi.

Ada serangkaian seleksi ketat untuk bisa masuk YLI. Mulai dari mengirimkan esai pendek tentang pengalaman kepemimpinan hingga wawancara dengan konsultan McKinsey & Company and partners.

Mahasiswa Indonesia yang diseleksi berasal dari berbagai perguruan tinggi, bukan hanya di Indonesia.

Ada tiga forum besar di YLI yakni:

  1. Para peserta belajar tentang cara memimpin diri sendiri (lead self) dan diwajibkan membuat personal leadershipi project (PLP)
  2. Belajar tentang cara memimpin tim (lead team) dengan membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan breakthrough leadership project (BLP) berisi kasus yang harus diselesaikan.
  3. Belajar tentang cara membuat perubahan (lead change). Pada forum ini, peserta diberikan kesempatan untuk memulai karier di dunia profesional.

Brian bercerita, TOKI dan NTU berperan dalam mendorong dirinya membentuk startup. Melalui TOKI, ia memahami ilmu komputer dengan lebih baik.

Sedangkan di NTU, ia belajar mengenai banyak hal teknis dan mengelola tim. Selain itu, berdasarkan diskusi dengan rekan-rekan pendiri startup, YLI membantu mereka memperluas jaringan dan mengatur suatu usaha.

“Tapi kalau bicara kewirausahaan, saya tidak akan mengaitkan perjalanan kewirausahaan saya dengan tiga pengalaman itu. Saya pikir, ini campuran,” kata Brian.

Ia bercerita, orang tuanya mendorong dirinya melakukan hal yang diminati. Ia pun mulai berwirausaha sejak SMP dengan menjual perangkat lunak (software).

“Membuat aplikasi untuk teman yang berjualan VCD,” kata Brian. Lalu, “Berpikir, kenapa sekolah tidak mempunyai majalah teknologi. Ini pengalaman pertama membuat pitching deck ke kepala sekolah untuk membuat majalah komputer dan disetujui.”

Berdasarkan laman Visme, pitch deck adalah presentasi singkat untuk menjelaskan gambaran umum mengenai rencana bisnis. Pendiri startup menjelaskan seperti apa produknya kepada calon investor dan membuat mereka tertarik memberikan pendanaan.

Pitch deck biasanya dibuat menggunakan berbagai macam tools umum seperti PowerPoint, KeyNote, atau Prezi.

“Saat SMP itu, saya mendapatkan pendanaan dari kepala sekolah untuk membuat majalah sungguhan yang dicetak. Jadi, itu ada kaitannya sedikit, yang membuat saya lebih percaya diri,” ujar Brian.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...