Rugi Grab Turun Jadi Rp 5,3 Triliun, Berkat GrabExpress dan GrabFood
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Rincian kinerja keuangan Grab selama kuartal III sebagai berikut:
- Pendapatan naik 143% yoy dan 19% secara kuartalan (qtq) menjadi US$ 382 juta, terdiri dari:
- Pendapatan lini bisnis berbagi tumpangan (ride hailing) seperti taksi dan ojek online naik 101% yoy
- Pendapatan lini bisnis pesan-antar makanan GrabFood naik 250% yoy
- Kerugian berkurang 65% yoy menjadi US$ 342 juta
- Nilai transaksi bruto alias Gross Merchandise Value (GMV) naik 26% yoy menjadi US$ 5,1 miliar
- Insentif untuk konsumen, mitra pengemudi, dan mitra penjual (merchant) turun 11,4% kuartal III 2021 dan 10,4% kuartal II 2022 menjadi 9,4% terhadap GMV pada kuartal III 2022
- Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi alias EBITDA yang disesuaikan naik 24% yoy menjadi negatif US$ 161 juta
- Margin EBITDA yang disesuaikan meningkat sebesar 209 basis poin (bps) yoy menjadi minus 3,2%. Rinciannya sebagai berikut:
- Margin EBITDA segmen pengiriman yang disesuaikan untuk pertama kalinya menjadi positif 0,4%
- Margin EBITDA bisnis pesan-antar makanan juga positif
- Likuiditas kas US$ 7,4 miliar
- Likuiditas kas bersih US$ 5,3 miliar.
- Monthly Tracked User atau MTU tumbuh 30% yoy atau meningkat dibandingkan kuartal I 10% dan kuartal II 12%
- GMV per MTU turun 3% yoy
- Sebanyak 72% pengemudi ojek online Grab melakukan pekerjaan pesan-antar makanan dan antar penumpang. Porsinya naik dibandingkan kuartal III 2021 sebanyak 65%.
“Insentif turun dari 11,4% menjadi 9,4%. Di kuartal-kuartal mendatang, kami akan terus berfokus pada penghematan kas dan optimalisasi biaya saat kami melaksanakan rencana untuk tumbuh secara berkelanjutan dan mendorong target pertumbuhan pendapatan 45% – 55% yoy tahun depan,” kata CFO Grab Peter Oey.