Gaji Pegawai Startup India dan Amerika Anjlok, Bagaimana di Indonesia?

Desy Setyowati
25 November 2022, 14:59
startup, phk, gaji pegawai startup, amerika,
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Suasana lanskap ibu kota terlihat dari kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Pada 2019 dan 2020, rata-rata gaji pegawai perusahaan teknologi meningkat 3,6%. Pada 2020 dan 2021, melonjak lagi hampir 7%.

Perusahaan harus menawarkan paket gaji dan tunjangan kompetitif untuk menjaga dan mempertahankan karyawan berharga yang bisa saja direkrut oleh korporasi lain.

“Angka itu (gaji) kemungkinan akan turun,” kata eksekutif di perusahaan konsultan startup Kruze Consulting Healy Jones.

“Perusahaan tidak lagi mampu mempekerjakan talenta baru dengan harga premium, dan pencari kerja mungkin mendapati perusahaan baru membayar lebih rendah daripada perusahaan lama mereka,” kata dia.

Gaji Pegawai Startup di Indonesia

Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (ATSINDO) Handito Joewono memperkirakan, penurunan lowongan kerja startup dan perusahaan teknologi di Indonesia juga tersendat hingga tahun depan.

“Startup sudah banyak yang ‘sadar’ dan bertransformasi menjadi korporasi, sehingga produktivitas dan efisiensi merupakan keseharian (hal umum),” kata Handito kepada Katadata.co.id, Kamis (24/11).

Katadata.co.id juga mengonfirmasi potensi penurunan gaji pegawai startup kepada Founder sekaligus CEO Binar Academy Alamanda Shantika. Namun ia belum dapat berkomentar.

Binar Academy memang menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK akhir tahun ini.

Namun Alamanda sempat mengatakan, permintaan talenta digital masih akan tetap signifikan meskipun banyak startup melakukan PHK. Sebab, ketersediaan talenta digital di Indonesia minim.

Berdasarkan riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.

Infografik_Gaji tinggi talenta digital
Infografik_Gaji tinggi talenta digital (Katadata)

Namun, menurutnya penawaran gaji talenta digital di startup akan semakin rasional. Ini karena perusahaan rintisan mendapatkan pembelajaran dari keterbatasan anggaran dan lebih sadar dalam menawarkan gaji kepada pekerja.

"Bukan tidak mungkin akan ada pengaturan terhadap penawaran gaji para new hiring atau existing employee," kata Alamanda kepada Katadata.co.id, pada Juni (7/6).

Selain itu, pendanaan terhadap startup semakin ketat. Ini membuat manajemen perusahaan rintisan kian berhati-hati dalam melakukan rekrutmen. 

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...