AS Ajak Facebook, Google hingga Amazon Tangani Wabah Corona
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengundang raksasa teknologi untuk membahas upaya mengatasi virus corona pada Rabu waktu setempat. Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi AS mengonfirmasi bahwa Facebook, induk Google, Amazon, Twitter, Apple, dan Microsoft hadir dalam pertemuan ini.
Dikutip dari Reuters, pertemuan tersebut akan dipimpin oleh Chief Technology Officer AS Michael Kratsios. Selain itu, ada beberapa perusahaan yang berpartisipasi melalui telekonferensi.
Sebelumnya, pejabat Gedung Putih bertemu dengan perusahaan di sektor maskapai penerbangan, industri keuangan, dan kesehatan untuk membahas upaya menahan dampak dari penyebaran virus corona.
(Baca: Berpotensi Terinfeksi Virus Corona, Presiden AS Trump Belum Diperiksa)
Berdasarkan data John Hopkins CSSE, total kasus virus corona secara global mencapai 119.094 hingga pukul 11.08 WIB. Dari jumlah tersebut, 1.023 di antaranya berada di Negeri Paman Sam. Korban meninggal dunia sebanyak 23 orang di AS.
Apalagi, Presiden Donald Trump sempat melakukan kontak dekat dengan dua anggota Kongres dari Partai Republik yang kini mengisolasi diri terkait virus corona. Isolasi itu berdasarkan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Sekretaris Gedung Putih bagian menangani pers Stephanie Grisham menyampaikan, Trump belum dites terkait virus corona. "Karena dia tidak memiliki kontak dekat dengan pasien yang telah dikonfirmasi sejak lama,” katanya dikutip dari CNN Internasional, kemarin (10/3).
Akan tetapi, perusahaan teknologi di Negeri Panda juga berpartisipasi mengantisipasi dampak dari penyebaran covid-19. Sebagaimana diketahui, virus corona lebih dulu menyebar secara masif di Tiongkok.
Alibaba misalnya, meluncurkan klinik online pada aplikasi Alipay dan Taobao pada Januari lalu. Mereka juga mengembangkan algoritma kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) guna mengidentifikasi pneumonia.
(Baca: Xiaomi dan Ratusan Perusahaan Tiongkok Cari Pinjaman Efek Virus Corona)
Lalu, Baidu membuat platform konsultasi dokter online tanpa dipungut biaya dan algoritma bernama 'LinerFold' untuk lembaga penguji gen, pusat kontrol epidemi, dan peneliti global. Algoritma itu diklaim dapat memahami susunan genetik dari virus corona, sehingga bisa membantu pengembangan vaksin.
Tencent juga meluncurkan layanan konsultasi kesehatan online gratis di WeChat. Lalu unit bisnis komputasi awan (cloud) Huawei, yakni GrandOmics Biosciences mengembangkan alat untuk memahami susunan genetik virus corona.
Begitu juga dengan perusahaan berbagi tumpangan (ride hailing) Tiongkok, DiDi. Mereka menyediakan layanan cloud gratis untuk penelitian terkait virus corona.
(Baca: Layanan Sejenis di Tiongkok Terdampak Corona, Gojek & Grab Antisipasi)