Gojek Tanggapi Rencana Unjuk Rasa Ojek Online di Kedubes Malaysia
Pernyataan itu membuat sebagian pengemudi ojek online di Indonesia geram. Karena itu, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan bahwa aka nada sekitar 10 ribu pengemudi yang berunjuk rasa di Kedubes Malaysia, akhir pekan ini.
(Baca: Masuk ke Malaysia Menuai Pro dan Kontra, Gojek Siapkan Strategi)
Pada dasarnya, Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad dan Menteri Transportasi Anthony Loke Siew Fook sudah menanggapi pro dan kontra terkait kehadiran Gojek di negaranya. “Kalau merasa tidak aman, jangan naik. Masyarakat punya pilihan, kami tidak memaksa,” kata Mahathir dikutip dari Free Malaysia Today.
Ia mengatakan bahwa izin kepada Gojek adalah upaya pemerintah untuk memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada negara. Ia juga menilai bahwa pro-kontra seperti ini adalah hal biasa.
Sedangkan Anthony menyampaikan bahwa dirinya pernah menentang kehadiran Gojek karena khawatir pada faktor keselamatan. “Tidak perlu diingatkan, saya ingat apa yang saya katakan (terkait Gojek),” kata dia.
Dia menjelaskan bahwa izin yang diperoleh Gojek merupakan keputusan kabinet. "Jadi, semua kementerian harus menerimanya dan mencari cara untuk mewujudkannya, tanpa membahayakan keselamatan," katanya.
Ia yakin Gojek akan memastikan mitra pengemudinya untuk mengutamakan keselamatan saat beroperasi di Malaysia. Kementeriannya juga akan membuat kebijakan terkait berbagi tumpangan dengan kendaraan roda dua dalam kurun waktu sebulan.
(Baca: Heboh Gojek di Malaysia: Soal Syariat Islam, Pesaing Lokal, Gaya Duduk)