Fintech Berpotensi Redam Dampak Negatif Investasi Jangka Pendek Asing
(Baca: Aliran Masuk Modal Asing Berlanjut, Tembus Rp 179 T Sepanjang Tahun)
Hanya saja, tingginya kepemilikan asing atas instrumen investasi bersifat jangka pendek seperti SBN bisa meningkatkan risiko perekonomian. Karena itu, pemerintah berharap masyarakat Indonesia bisa membantu, dengan cara berinvestasi di dalam negeri.
“Tidak salah sebenarnya (dengan investasi asing jangka pendek), tetapi ada risiko. Pada saat kondisi global baik, dana-dana yang ada di Indonesia cenderung ke luar negeri. Maka bagaimana saving-investment gap itu bisa dikurangi,” katanya.
Di lain kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan bahwa porsi kepemilikan asing pada SBN mencapai lebih dari 40%. "Sekali goyang (perekonomian), mereka langsung keluar. Ekonomi kita terbanting,” katanya.
Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan asing pada portofolio surat utang pemerintah, antara lain dengan mendorong inklusi keuangan. “Inklusi keuanga tidak hanya sekadar buka tabungan (di bank), tetapi juga produk keuangan lainnya," kata Darmin.
(Baca: Pengutang Membeludak, Fintech Pembiayaan Masih Minim Investor)