Facebook, Intel, hingga YouTube Donasi Rp 283 M untuk Lawan Rasisme

Cindy Mutia Annur
4 Juni 2020, 11:46
facebook, youtube, teknologi, amerika serikat, rasisme, sara, george floyd, blacklivesmatter
ANTARA FOTO/REUTERS/Brian Snyder/aww/cf
Ilustrasi, pengunjuk rasa berteriak saat melakukan aksi protes atas kematian George Floyd di Amerika Serikat, Selasa (2/6/2020). Perusahaan teknologi seperti Facebook hingga Youtube menyumbang sekitar US$ 20 juta untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap rasisme.

Sebelumnya, Spotify, Apple Music, Amazon Music, dan YouTube Music bersatu untuk mendukung Blackout Tuesday. Kampanye ini ditujukan untuk memprotes kekerasan polisi dan rasisme serta menghormati George Floyd yang meninggal di tangan polisi. Kematiannya telah memicu protes dan demonstrasi di kota-kota AS dan gerakan Black Lives Matter di seluruh dunia.

Untuk mendukung gerakan tersebut, Spotify menambahkan waktu hening selama 8 menit dan 46 detik untuk memilih daftar putar dan podcast di platformnya. Panjang waktu hening itu sama dengan jumlah waktu mantan perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin menjepit leher George Floyd dengan lututnya hingga pria kulit hitam itu meninggal.

(Baca: SBY Komentari Gejolak di AS dan Cara Trump Tangani Kerusuhan)

Selain itu, Spotify memperingati 2 Juni 2020 sebagai Black Out Tuesday alias hari pemutusan kolektif dari pekerjaan yang dimaksudkan untuk membantu orang-orang berefleksi dan bersatu mendukung komunitas kulit hitam.

"Pada hari ini dan setiap hari, Spotify akan mendukung karyawan, teman, mitra, artis, dan pencipta kami dalam perjuangan melawan rasisme, dan ketidakadilan,”ujar Spotify.

Selain menghentikan sementara semua publikasi media sosial, Spotify akan mengganti judul utama podcast dan gambar daftar putar serta logo dengan gambar yang gelap, dan lebih mempromosikan artis berkulit hitam dan podcaster dengan daftar putar khusus. Spotify juga akan menggalang sumbangan keuangan yang dibuat oleh karyawan untuk organisasi yang memerangi rasisme dan ketidakadilan.

Apple Music memutuskan membatalkan program radio reguler Beats 1 Apple Music, dan sebaliknya mempromosikan stasiun streaming yang merayakan musik yang diproduksi oleh seniman kulit hitam. Rekomendasi reguler dan tab radio juga menunjukkan daftar putar tunggal yang disebut "For Us, By Us".

Ada juga pengambilalihan satu halaman penuh yang menampilkan pesan dukungan untuk gerakan protes terkait rasisme. Namun, pengguna masih dapat mengakses perpustakaan musik mereka dan katalog Apple Music.

Amazon Music juga mengirim cuitan untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap kekerasan rasial dengan menghentikan semua media sosial perusahaan untuk hari itu. Sedangkan, YouTube Music mengeluarkan tweet dukungan dari akun resminya. YouTube sebelumnya berjanji untuk menyumbangkan US$ 1 juta ke Center for Policing Equity.

(Baca: Demonstrasi Kasus George Floyd, Google hingga Sony Tunda Rilis Produk )

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...