Google, Facebook, Twitter Kembali Lawan Trump soal Pekerja Asing

Desy Setyowati
23 Juni 2020, 13:50
Google, Facebook, Twitter Kembali Lawan Trump soal Pekerja Asing
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/pras/dj
Presiden AS Donald Trump menunjukkan halaman depan New York Post saat berbicara kepada wartawan sambil menandatangani perintah eksekutif untuk perusahaan media sosial di Ruang Oval Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, Kamis (28/5/2020).

(Baca: Tak ‘Sanksi’ Unggahan Trump soal Floyd, Instagram Janji Ubah Kebijakan)

Perusahaan e-commerce itu menilai, masuknya pekerja asing dengan keterampilan yang baik justru akan membantu perekonomian untuk pulih. “Kami akan terus mendukung upaya yang akan menjaga kemampuan mereka untuk memperkuat ekonomi kita,” katanya.

Sedangkan juru bicara Facebook menyampaikan, langkah Trump akan membuat ekonomi AS semakin sulit bangkit di tengah pandemi corona. "Pemegang visa yang sangat terampil memainkan peran penting dalam mendorong inovasi di Facebook dan di seluruh negeri. Itu yang harus didorong, bukan dibatasi,” ujar dia dalam pernyataan resmi.

Begitu juga dengan CEO Tesla Elon Musk dan Presiden Microsoft Brad Smith yang menentang perintah eksekutif Trump. "Sekarang bukan saatnya membatasi bangsa kita dari talenta dunia atau menciptakan ketidakpastian dan kegelisahan," kata Smith.

Musk pun mengaku sangat tidak setuju dengan keputusan administrasi Trump. "Dari pengalaman saya, keterampilan ini pencipta lapangan kerja," katanya melalui Twitter. "Reformasi visa masuk akal, tetapi ini terlalu luas."

(Baca: Cek Fakta Cuitan Trump, Bos Twitter Sebut Tak Berupaya Jadi 'Wasit')

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...