Tiongkok Diramal Hasilkan 20% Cip Dunia yang Langka Imbas Sanksi AS

Fahmi Ahmad Burhan
3 Juni 2021, 10:58
Tiongkok Diramal Hasilkan 20% Cip Dunia yang Langka Imbas Sanksi AS
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Mantan Presiden AS Donald Trump, eks Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12/2018).

Pelaku usaha di bidang desain cip dan perangkat lunak juga menerima insentif pajak. Lalu, Beijing memberikan pendanaan dan mendorong perusahaan cip mendaftar di bursa saham.

Tiongkok juga menargetkan pertumbuhan produksi industri semikonduktor lokal dari 40% tahun lalu menjadi 70% pada 2025. "Ini menandakan bahwa pemerintah Tiongkok memiliki dukungan politik yang kuat untuk sektor ini," kata analis teknologi di Gavekal Dragonomics Dan Wang dikutip dari CNBC Internasional, Agustus tahun lalu (10/8/2020).

Beijing pun menggelontorkan uang untuk pengembangan industri semikonduktor sejak 2014. Head of the geo-technology practice Eurasia Group Paul Triolo mengatakan, Tiongkok berambisi mengembangkan industri semikonduktor karena krusial.

"Sektor ini sangat global, kompetitif, dan didorong oleh pasar. Perusahaan membutuhkan lebih dari (banyaknya) uang yang digelontorkan untuk bersaing," kata Paul.

Di tengah serangkaian langkah pengembangan oleh Tiongkok itu, cip langka sejak awal tahun. Kondisi ini memukul produsen ponsel dan otomotif, khususnya mobil listrik.

 

Dewan Kebijakan Otomotif AS menilai, kelangkaan itu disebabkan oleh tindakan mantan Presiden AS Donald Trump yang memasukkan beberapa perusahaan semikonduktor asal Tiongkok ke dalam daftar hitam (blacklist) perdagangan maupun keamanan.

Trump memblokir Huawei. Selain itu, membatasi pasokan bahan baku ke raksasa semikonduktor asal Negeri Panda, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC).

Produksi cip SMIC pun terbatas. Alhasil, produsen mobil di AS dan sejumlah negara beralih ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). Namun kini, perusahaan itu kewalahan memenuhi permintaan cip, sehingga semikonduktor ini mengalami kelangkaan.

Dewan Kebijakan Otomotif AS meminta Trump mencari solusi atas kelangkaan cip tersebut. "Imbas kelangkaan cip, akan mengurangi produksi kami dan berdampak negatif pada ekonomi AS," kata Presiden Dewan Kebijakan Otomotif AS Matt Blunt dikutip dari Bloomberg, Januari lalu (19/1).

Huawei pun menyebut bahwa sanksi AS terhadap kepada perusahaan menjadi salah satu penyebab kelangkaan cip. “Sanksi dalam dua tahun terakhir melukai industri semikonduktor global, karena mengganggu hubungan tepercaya di industri,” ujar Rotating Chairman Huawei Eric Xu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...