YouTube Luncurkan Fitur Shorts untuk Saingi TikTok dan Instagram Reels

Fahmi Ahmad Burhan
23 Juli 2021, 16:53
Suasana jumpa pers YouTube Fanfest 2016 di Jakarta, Jumat, (21/10).
KATADATA/Arief Kamaludin
Suasana jumpa pers YouTube Fanfest 2016 di Jakarta, Jumat, (21/10).

Selain menggunakan tombol kamera, pengguna juga bisa mengunggah video dari galeri perangkatnya. Kemudian, sebelum mengunggahnya, pengguna bisa melakukan pengeditan. 

Pengaturan kecepatan video juga dapat dilakukan, menambahkan musik latar, teks, tagar hingga filter. Setelahnya, pengguna bisa mengunggah video pendek dan disaksikan pengguna YouTube lainnya.

YouTube pertama kali meluncurkan Shorts di India pada September 2020. Sejak saat itu, video di YouTube Shorts melampaui 6,5 miliar penayangan setiap harinya. Perkembangan Shorts di Negeri Bollywood didukung kebijakan pemerintah India yang memblokir TikTok karena dianggap membahayakan keamanan data pribadi.

Kemudian, YouTube meluncurkan Shorts di Amerika Serikat (AS) Maret tahun ini. Di Negeri Paman Sam, YouTube bekerja sama dengan Universal Music Group, Sony Music Entertainment, Warner Music Group dan Warner Chappell Music, Believe, Merlin, 300 Entertainment, Kobalt, Pengemis, CD Baby, Empire, Peer, Reservoir, OneRPM, dan lainnya untuk ketersediaan musik.

Sebelumnya YouTube hanya memberikan akses Shorts di 26 negara. Namun, saat ini fitur tersebut sudah tersedia di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Kehadiran YouTube Shorts di pasar Indonesia turut menambah persaingan platform video pendek lainnya. Pada Juni lalu, Instagram juga meluncurkan fitur video pendek yakni Reels di Indonesia. Fitur tersebut membuat pengguna Instagram bisa membuat konten dan mengunggahnya lewat fitur Stories, Feeds, maupun Direct Message di platform Instagram.

Meski begitu, berdasarkan laporan We Are Social bertajuk Digital 2020: October Global Statshot Report, pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) YouTube masih teratas dibandingkan Instagram maupun platform video pendek asal Tiongkok, TikTok.

Jumlah MAU YouTube mencapai 2 miliar. Sementara itu, TikTok mencapai 689 juta. Sedangkan di Tiongkok, dengan nama Douyin, jumlahnya 600 juta. Gabungan TikTok dan Douyin mencapai 1,29 miliar. Jumlahnya melebihi Instagram yang memiliki sekitar 1,1 miliar pengguna aktif bulanan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...