Diblokir AS, Huawei: Amerika Belum Tentu Lebih Aman

Desy Setyowati
3 September 2021, 12:06
Huawei, amerika, cina
123RF.com
Logo Huawei

Ia memperkirakan, dalam jangka menengah, Inggris mungkin menjadi pihak yang paling dirugikan karena memblokir layanan Huawei. Begitu juga dengan AS. “Mengecualikan Huawei juga tidak membuat AS lebih kuat. Faktanya, langkah-langkah ini telah merusak daya saing perusahaan AS,” katanya.

Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengundang para petinggi raksasa teknologi seperti Apple, Google, Amazon hingga Microsoft terkait keamanan siber. Pertemuan dilakukan setelah ada beberapa serangan siber tingkat tinggi, termasuk yang menimpa kontraktor perangkat lunak (software) pemerintah SolarWinds dan pipa minyak Colonial Pipeline.

Setelah pertemuan, raksasa teknologi di Amerika itu pun berkomitmen menyediakan miliaran dolar untuk meningkatkan keamanan siber. Biden juga menandatangani perintah eksekutif yang mewajibkan agensi AS menggunakan otentikasi dua faktor atau two-factor authentication saat login guna mencegah serangan siber.

Selain itu, Huawei menilai bahwa langkah mantan presiden AS Donald Trump memblokir perusahaan dan raksasa semikonduktor asal Cina, Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) membuat cip langka.

Huawei bahkan terpaksa menyetop produksi cip andalan, Kirin pada September 2020. Ini karena sanksi AS mempersulit perusahaan bekerja sama dengan korporasi Amerika untuk mendapatkan komponen.

Dewan Kebijakan Otomotif AS meminta Trump untuk mencari solusi atas kelangkaan cip tersebut. Itu karena industri ini juga membutuhkan cip, khususnya untuk mobil listrik atau otonom.

"Imbas kelangkaan cip, akan mengurangi produksi kami dan berdampak negatif pada ekonomi AS," kata Presiden Dewan Kebijakan Otomotif AS Matt Blunt dikutip dari Bloomberg, pada Januari (19/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...