60 Persen UKM Indonesia Mengalami Pencurian Data Pelanggan

Safrezi Fitra
24 Oktober 2021, 11:16
ukm, pencurian data, cisco, data pelanggan, kebocoran data pelanggan, serangan siber, siber, phising, malware
Muhammad Zaenuddin|Katadata

Menurutnya, untuk bisa melakukan itu, para pelaku UKM membutuhkan solusi yang mudah diterapkan dan digunakan, terintegrasi dengan baik satu sama lain. Solusi ini juga harus dapat membantu mereka mengotomatisasi kemampuan seperti deteksi, pemblokiran, dan perbaikan insiden siber.

Selain itu, Koo menambahkan mereka juga membutuhkan visibilitas yang jelas di seluruh basis pengguna dan infrastruktur IT mereka, termasuk cloud dan penerapan ‘as a service', dan mengambil pendekatan platform untuk keamanan siber.

Studi Cisco menemukan bahwa meskipun UKM di Indonesia khawatir tentang risiko dan tantangan itu, mereka juga mengambil pendekatan terencana untuk memahami dan meningkatkan kekuatan keamanan siber mereka sendiri melalui inisiatif strategis.

Menurut studi tersebut, 84% UKM Indonesia telah melakukan perencanaan skenario atau simulasi untuk mewaspadai insiden keamanan siber, dalam 12 bulan terakhir.

UKM juga semakin mengerti dari mana datangnya ancaman siber terbesar mereka. Penelitian menunjukkan bahwa phishing (44%) dipandang sebagai ancaman utama oleh UKM di Indonesia.

Ancaman teratas lainnya terhadap keamanan keseluruhan termasuk serangan yang ditargetkan oleh pelaku kejahatan (23%) dan laptop yang tidak aman (15%).

Karena banyaknya insiden, UKM saat ini telah memiliki tingkat investasi yang kuat dalam keamanan siber. Studi menunjukkan 74% UKM Indonesia telah meningkatkan investasi dalam solusi keamanan siber sejak awal pandemi, dengan 38% di antara mereka menunjukkan peningkatan lebih dari 5%.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...