Enam Sebab Keturunan India Langganan Jadi Bos Raksasa Teknologi AS

Desy Setyowati
7 Desember 2021, 11:24
india, amerika, raksasa teknologi, talenta digital, ceo
Foto:BPMI Setpres
Presiden Jokowi berdialog dengan CEO Alphabet Sundar Pichai di san Fransisco

Tahun ini, sekitar 2,2 juta siswa mendaftar untuk mengikuti ujian masuk hanya untuk memperebutkan 16 rribu tempat. “Ketelitian IIT jauh melebihi Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan seleksi mandiri memainkan peran besar,” kata Ashok dikutip dari SCMP.

Ketiga, awalnya, orang India yang berpendidikan tinggi seperti ilmuwan, insinyur, dan dokter yang pergi ke AS untuk bekerja. Kini, sebagian besar merupakan pemrogram perangkat lunak (software).

Lulusan teknik India mulai bermigrasi ke AS pada akhir 1980-an untuk mengambil gelar master dalam ilmu komputer dan elektronik. Ini bertepatan dengan menurunnya jumlah orang Amerika yang mengambil jurusan teknik dan ilmu komputer.

"Ini adalah hasil terbaik dan mereka bergabung dengan perusahaan di mana yang terbaik naik ke puncak," kata pengusaha teknologi dan akademisi Vivek Wadhwa. "Jaringan yang mereka bangun (di Silicon Valley) juga memberi mereka keuntungan. Idenya adalah mereka akan saling membantu."

Wadhwa menambahkan, banyak CEO kelahiran India juga menapaki tangga perusahaan. Menurutnya, hal ini membuat mereka memiliki rasa rendah hati yang membedakan dari banyak CEO pendiri yang telah dituduh arogan dan berhak dalam visi dan manajemen mereka.

Keempat, menurut Wadhwa, orang-orang seperti Nadella dan Pichai juga membawa sejumlah kehati-hatian, refleksi dan budaya ‘lembut’ yang membuat mereka calon ideal untuk pekerjaan teratas, terutama saat reputasi raksasa teknologi anjlok.

"Kepemimpinan rendah hati, non-abrasif mereka adalah nilai tambah yang besar,” kata Saritha Rai, yang bekerja di industri teknologi di India untuk Bloomberg News.

Kelima, ada begitu banyak orang India yang dapat berbahasa Inggris. Ini memudahkan mereka untuk berintegrasi ke dalam beragam industri teknologi AS.

Keenam, pemerintah India menekankan pendidikan pada matematika dan sains. Pengusaha miliarder India - Amerika dan kapitalis ventura Vinod Khosla menilai, kebijakan ini menciptakan industri perangkat lunak yang berkembang dan melatih lulusan dalam keterampilan yang tepat.

Namun kini, perusahaan teknologi di India mulai berkembang. Muncul beberapa unicorn baru di Negeri Bollywood ini.

"Mimpi Amerika digantikan dengan mimpi startup yang berbasis di India," kata Ms Rai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...