10 Petinggi Mundur dari Induk Facebook, Kenapa?

Desy Setyowati
8 Desember 2021, 10:57
facebook, instagram, media sosial
Anton/pexels.com
Tampilan Facebook di Smartphone

Haugen bersaksi di depan Kongres pada awal bulan (5/10) bahwa raksasa teknologi itu memanfaatkan algoritme untuk menghasilkan banyak konten ujaran kebencian yang disukai oleh pengguna.

Ia mengklaim, algoritme yang diluncurkan pada 2018 itu mengatur konten yang dilihat oleh pengguna pada platform yang dikelola Facebook. Algoritme akan mendesain sedemikian rupa guna mendorong keterlibatan orang di platform tersebut.

Berdasarkan analisis perusahaan, keterlibatan yang paling banyak terjadi yakni menanamkan rasa takut dan benci pada pengguna. Menurut Haugen, seiring waktu, algoritme yang berjalan di Facebook juga mengarah pada konten kemarahan dan kebencian.

Ia juga mengungkap dokumen internal perusahaan yang disebut Facebook Papers. Ini mengungkapkan praktik ketidakpedulian induk WhatsApp terhadap konten ujaran kebencian dan perdagangan manusia.

Dokumen itu juga menyeret CEO Facebook Mark Zuckerberg. Berkas ini berisi puluhan ribu halaman penelitian internal Facebook.

Dia juga membocorkan dokumen Facebook kepada Wall Street Journal. Berkas ini mengungkap bahwa ada banyak dampak buruk Instagram bagi remaja. Bahkan, 13% anak muda di Inggris dan 6% di Amerika Serikat (AS) berpikir untuk bunuh diri.

Kepala Eksekutif Instagram Adam Mosseri pun akan bersaksi di depan Kongres AS untuk pertama kalinya pada hari ini (8/12). Ini terkait laporan bahwa Facebook dan Instagram menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi dan layanan, termasuk terhadap kesehatan mental remaja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...