Kominfo: Hacker Incar Sistem E-Commerce dan Instansi Pemerintah

Fahmi Ahmad Burhan
27 Januari 2022, 19:30
kominfo, data bocor, kebocoran data, e-commerce, bank indonesia, hacker
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data

Chief Digital Forensic PT DFI Ruby Alamsyah mengatakan, pelaku kejahatan siber menyasar sektor e-commerce karena memiliki data yang cukup banyak. Dengan begitu, data yang berhasil diperoleh dapat mendatangkan keuntungan banyak bagi pelaku.

Selain itu, data yang dimiliki rawan. "Mereka sudah amankan password dengan algoritme hashing khusus. Tapi kesalahannya, mereka tidak mengamankan secara optimal data pribadi lainnya," kata dia kepada Katadata.co.id, pada 2020.

Instansi pemerintah juga menjadi incaran hacker. Yang terbaru, lebih dari 200 komputer di kantor cabang Bank Indonesia (BI) diduga dibobol oleh peretas asal Rusia, ransomware Conti.

Bulan ini, jutaan data pasien di berbagai rumah sakit di server Kementerian Kesehatan juga diduga bocor.

Agustus tahun lalu, data eHAC di aplikasi versi lama diduga bocor. Pada Oktober 2021, situs Pusat Malware Nasional dari BSSN terkena peretasan dengan metode perusakan atau deface.

Kemudian, hacker asal Brasil yang menyebut dirinya 'son1x' mengklaim telah membobol data Polri. 'son1x' mengaku sudah memiliki data pribadi dan rahasia para anggota Polri beserta orang-orang terdekat. 

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, gangguan pada sistem keamanan lembaga negara seperti Bank Indonesia sangat berbahaya. "Apalagi BI pengelola kebijakan moneter negara dan informasi yang dikelolanya bersifat strategis," katanya dalam siaran pers, Senin (24/1).

Menurutnya, kebocoran data Bank Indonesia mungkin tidak mengakibatkan kerugian finansial secara langsung kepada rekening bank masyarakat. Namun ini bakal berdampak sangat besar bagi dunia finansial Indonesia, khususnya perbankan.

Sebab, pihak peretas bisa mendapatkan informasi yang seharusnya rahasia, seperti peredaran uang kertas di setiap kota. "Ini dapat digunakan untuk memetakan kekuatan perbankan di setiap daerah secara cukup akurat," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...