Waspada 4 Modus Bobol Rekening Bank, Pakai Setruk ATM & SIM Card Bekas

Desy Setyowati
28 Maret 2022, 12:34
ATM Bank BCA, bca, rekening bank dibobol
KATADATA |
ATM Bank BCA
  • Jangan pernah memberikan data penting seperti kode OTP, username, PIN, dan password kepada siapapun
  • Rutin mengganti password
  • Setop mengumbar data pribadi di media sosial
  • Jangan asal menginput data ke tautan yang mencurigakan, kareena berpotensi phishing
  • Menyalakan notifikasi bank melalui email dan SMS

Sedangkan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menyebutkan, SIM Swap adalah tindakan duplikasi SIM Card untuk memperoleh data penting korban, terutama data perbankan. Kepolisian juga membagikan tips untuk menghindari modus ini:

  • Melindungi data pribadi di dunia maya
  • Membuat password yang unik dan kuat
  • Menggunakan kode PIN pada operator telepon
  • Mengaktifkan peringatan transaksi bank di SMS/email

3. SIM Card Bekas

Nomor ponsel yang sudah lama tak terpakai atau mati dapat menjadi celah bagi penjahat untuk membobol rekening pengguna layanan perbankan. Ahli teknologi informasi menyarankan pengguna memastikan untuk mengganti atau mengalihkan layanan perbankan sebelum membuang nomor ponsel.

Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center Pratama Persadha mengatakan, para pelaku pembobolan rekening bank dapat mengecek dengan acak nomor yang tidak terpakai itu. Ini berbahaya jika nomor ponsel ternyata masih aktif dan belum dimatikan untuk aktivitas perbankan. 

Pembobol bisa mencari nomor tersebut atau membuatnya dari nomor pasca-bayar. "Setelah dapat, mereka bisa mencoba satu persatu dengan menebak password maupun PIN," ujar Pratama kepada Katadata.co.id, pada 2020 (4/9/2020).

Sebelum membuang nomor ponsel yang tidak aktif, pengguna harus memastikan nomor baru sudah mengganti keseluruhan layanan perbankan seperti mobile banking dan internet banking.

"Pastikan juga akun-akun media sosial dan platform marketplace sudah tidak menggunakan nomor yang lama, karena berpotensi dijebol pihak lain bila tidak diganti," ujarnya.

Pakar keamanan siber di Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, pembobolan melalui nomor ponsel lama yang tak terpakai biasanya terjadi karena pengguna tidak menyadari bahwa SIM Card masih terkait dengan berbagai layanan perbankan.

“Siapapun yang memiliki akses ke nomor ponsel itu akan mendapatkan akses menyetujui transaksi perbankan," kata Alfons.

4. Setruk ATM

Direktorat Reserse Kriminal umum Polda Sumatera Selatan membongkar komplotan pembobol rekening nasabah bank daerah. Mereka memanfaatkan setruk ATM dan data KPU untuk memalsukan data korban dan mengeruk saldo yang tersimpan.

"Data inilah yang digunakan sebagai awalan untuk melakukan praktik kejahatan. Akan dipilih dengan nominal yang cukup besar, dengan asumsi, target berarti memiliki saldo yang besar di tabungan," ujar Pratama kepada Katadata.co.id, pada 2020 (28/7/2020).

Setelah itu, para pelaku akan mencocokkan dengan database yang mereka miliki. Basis data ini dapat berasal dari mana saja. Dalam kasus di Sumsel yang dipakai adalah data pemilih KPU yang bocor.

Pelaku memiliki data korban dalam bentuk dokumen yang memuat data nama lengkap, tanggal lahir, alamat, nomor seluler, alamat email bahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) korban.

Data-data itu didapatkan secara gratis maupun berbayar melalui situs gelap maupun laman lainnya. "Dari data-data inilah, pelaku berpura-pura sebagai pemilik rekening lalu meminta pembuatan buku tabungan serta ATM dengan alasan hilang atau kecopetan," ujar dia.

Alfons mengungkapkan modus lain untuk membobol rekening korban, yakni pelaku membuat KTP palsu berdasarkan data yang didapatkan.

Pelaku yang sudah mengetahui nomor rekening korban dan informasi lengkap pemilik akun itu, dapat mengelabui bank. Dengan begitu, bank memberikan akses kepada pelaku.

"Kalau tiga hal di atas tidak dipenuhi, sangat sulit menjustifikasi bisa terjadi pembobolan akun tersebut," ujar Alfons.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...