Asosiasi Hotel Pesimistis Bisnis Pariwisata Cepat Pulih Akibat Corona

Dimas Jarot Bayu
2 Juni 2020, 21:25
Asosiasi Hotel Pesimistis Industri Pariwisata Pulih dalam Waktu Dekat.
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.
Suasana kawasan wisata Pantai Pandawa yang lengang saat penutupan sementara di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Asosiasi perhotelan pesimistis pamulihan sektor pariwisata dan MICE bisa terjadi dalam waktu dekat.

Chairman Indonesia General Manager Hotel Association Wita Jacob menilai pemulihan sektor pariwisata, khususnya  Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sulit terjadi dalam waktu dekat. Hal tersebut salah satunya mengacu seperti yang dilakukan oleh Singapura dalam menangani pemulihan bisnis di tengah pandemi corona

Menurut Wita, Singapura sudah sejak Desember 2019 berupaya menangani virus corona. Kendati demikian, hingga saat ini negara itu masih juga belum bisa mengendalikan virus corona.

Alhasil, Negeri Singa membatasi pergerakan perjalanan di negaranya. "Sampai sekarang mereka masih ketat dengan restriction airlines," kata Wita dalam seri Virtual Katadata Forum bertajuk Masa Depan Industri MICE Pascapandemi Covid-19, Selasa (2/6).

(Baca: Industri MICE Berpotensi Rugi hingga Rp 6,9 Triliun Akibat Corona)

Sementara di dalam negeri, Indonesia yang baru menghadapi corona mulai Maret 2020 lalu. Artinya, pemerintah tiga bulan menghadapi virus tersebut di dalam negeri.

Di sisi lain, Wita mengakui, Indonesia belum ketat membatasi perjalanan orang di dalam negeri. "Tapi Anda harus melakukan karantina 14 hari," kata Wita.

Selain itu, dia pun belajar dari pengalaman saat menghadapi krisis moneter 1998. Ketika itu, lanjut Wita, industri perhotelan tidak sebanyak sekarang.

Tidak seluruh negara di dunia pada 1998 mengalami krisis seperti yang terjadi saat ini. Meski demikian, butuh dua tahun bagi industri perhotelan dalam negeri untuk bangkit dari krisis. "Karena saya punya pengalaman itu, ya kita realistis saja. Itu butuh dua tahun untuk recovery," katanya.

Hal berbeda disampaikan oleh Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri. Menurut Mulya, pemulihan industri MICE akan bergantung kepada seberapa cepat Indonesia membuka pembatasan perjalanan dan pembatasan berkumpul karena corona. Sebab, industri MICE banyak mengandalkan kunjungan dari wisatawan.

Mengutip UNWTO hingga Maret 2020, kunjungan wisatawan berpotensi pulih pada akhir tahun ini, jika pembatasan perjalanan dibuka Juli 2020. Sementara bila pembatasan perjalanan dibuka September 2020, kunjungan wisatawan diprediksi akan berangsur naik hingga akhir tahun.

(Baca: Jokowi Bantah Insentif Pariwisata Tambah Risiko Penyebaran Corona)

Meski begitu, Mulya menilai pertumbuhannya masih akan negatif pada Desember 2020. "Kalau kita buka Desember, kurang lebih masih akan di bawah. Tentu buka travel restriction bukan hal main-main," ujarnya. 

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...