Indonesia Sukses Turunkan Emisi Karbon 118 Juta Ton Hingga Juli 2023

Nadya Zahira
14 Agustus 2023, 16:18
emisi karbon, gas rumah kaca,
123RF
Ilustrasi emisi karbon.

Seiring dengan hal tersebut, Yudo mengatakan bahwa pemerintah juga menargetkan porsi energi baru dan terbarukan (EBT) nasional sebesar 23% dalam bauran energi nasional pada 2025.

Terkait target tersebut, pemerintah memiliki pekerjaan rumah yang besar. Sebab, data Kementerian ESDM menunjukkan porsi EBT hingga pertengahan 2023 masih berada di angka 12,3%. Dibutuhkan penambahan kapasitas 12 gigawatt (GW) EBT pada sektor energi primer untuk mengejar target 23% dalam waktu dua tahun.

Porsi EBT dalam bauran energi primer hanya naik 0,1% sepanjang 2022. Tidak hanya itu, dia menyebutkan bahwa pemerintah juga menargetkan energi bersih dapat masuk ke Indonesia sebesar 300 gigawatt (GW) pada 2023, dan akan ditingkatkan menjadi tiga kali lipat.

"Nanti di 2030 juga ditargetkan 300 GW energi bersih harus masuk, maka ada himbauan untuk meningkatkan target bauran menjadi tiga kali lipat," kata Yudo.

Dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) Indonesia terbaru, RI menaikkan target pengurangan emisi dari 29% menjadi 31,89% di tahun 2030 mendatang melalui kemampuan sendiri. Target penurunan emisi gas rumah kaca dari hasil kerja sama internasional juga dinaikkan dari 41% menjadi 43,2%.

Pemerintah juga telah melakukan sejumlah kebijakan lainnya seperti perluasan konservasi dan restorasi alam, penerapan pajak karbon, mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030. Lalu, ada pula kebijakan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...