Guru Besar IPB Ungkap Biang Keladi Kualitas Udara Jakarta Masih Buruk
Eksekutif Institute for Essential Service Reform, Fabby Tumiwa, mengatakan buruknya kondisi udara di ibu kota tidak hanya semerta-merta disebabkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Melainkan penyebab terbesarnya yakni dari sistem pembuangan (exhaust) pembakaran Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan bermotor.
“PLTU memang ada kontribusinya yang menyebabkan kondisi udara buruk, tapi tidak dominan pada musim panas karena arah angin dari Timur ke Barat,” ujar Fabby saat dihubungi Katadata.co.id, Selasa, (22/8).
Namun demikian, dia tidak mempunyai data terbaru terkait besaran persentase penyumbang polusi baik itu dari PLTU, maupun dari pembakaran BBM kendaraan bermotor. ”Saya belum punya datanya, yang jelas penyumbang polusi terbanyak itu dari asap kendaraan bermotor dan transportasi lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyegel tiga perusahaan penampungan batu bara yang berpotensi mencemari lingkungan. Ketiga gudang batu bara yang ditutup yakni PT Bahana Indokarya Global di Jakarta Timur, serta PT Trada Trans Indonesia dan PT Trans Bara Energy di Jakarta Utara.
Selain itu, pemerintah juga menutup sementara perajin arang batok di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya telah menindak tegas sejumlah industri yang melanggar aturan lingkungan sehingga menjadi pemicu polusi udara.