Polusi Udara Sebabkan Hampir 400 Ribu Kematian di Eropa pada 2021

Nadya Zahira
27 November 2023, 10:47
Seorang demonstran menggunakan masker gas saat aksi protes atas kurangnya langkah-langkah mengatasi polusi udara berat di Tuzla, Bosnia and Herzegovina, Rabu (15/1/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic
Seorang demonstran menggunakan masker gas saat aksi protes atas kurangnya langkah-langkah mengatasi polusi udara berat di Tuzla, Bosnia and Herzegovina, Rabu (15/1/2020).

Sedangkan paparan Nitrogendioksida (NO2) dan Ozon (O3) jangka pendek memiliki dampak terbesar pada kematian di Turki, Italia, dan Jerman.

Ancaman Gagal Jantung Bisa Terjadi Akibat Polusi Udara PM2.5

Pakar kardiovaskular dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J.P, FIHA mengatakan gagal jantung bisa terjadi bila seseorang menghirup polutan mikroskopis di udara yakni PM2.5 yang menjadi indikator polusi udara.

“Ukurannya yang sangat kecil mampu menembus pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah,” kata dokter yang menyelesaikan pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Universitas Indonesia itu, Jumat (8/9).

Dia menjelaskan bahwa pada kondisi aterosklerosis atau adanya penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah arteri, polutan dalam tubuh dapat memicu terbentuknya zat radikal bebas yang berperan dalam proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah. “Jika plak tersebut pecah, dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kematian,” ujarnya.

Polusi udara diketahui bertanggung jawab atas 25% kematian akibat kardiovaskular. Menurut Teuku Istia, hal itu berarti individu yang tinggal atau beraktivitas di perkotaan berisiko lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular.

Emisi karbon menyebabkan terjadinya percampuran udara dengan partikel amonia, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida sehingga menjadi udara yang tidak layak untuk dihirup karena berbahaya terhadap kesehatan.

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia akibat perannya sebagai penyebab kematian nomor satu. WHO mencatat lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...