Peran Besar Perempuan Pengelola Hutan di Tengah Deras Arus Patriarki

Image title
22 Desember 2023, 16:14
Warga mengisi jeriken dengan air bersih dari sumur Geulis di Desa Padasuka, Lebak, Banten, Selasa (12/9/2023).
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom.
Warga mengisi jeriken dengan air bersih dari sumur Geulis di Desa Padasuka, Lebak, Banten, Selasa (12/9/2023).

Sebaliknya, bukti praktik baik terus terjadi. Misalnya saja kisah para perempuan di kampung Damaran Baru, Kabupaten Bener Meriah, Kawasan Ekosistem Leuser, yang trauma akibat banjir bandang weh gile 2015.

Air bah itu membuat mereka menderita karena tak punya akses air bersih saat berminggu-minggu tinggal di pengungsian. Karena itu, sejak izin pengelolaan mereka peroleh pada 2019, mereka keluar-masuk hutan untuk berpatroli.

Para perempuan itu mencatat, memetakan, merawat dan menanami kembali sisi-sisi hutan yang terdegradasi. Pohon-pohon buah diperbanyak agar satwa liar punya makanan dan tidak turun ke desa.

Hasilnya, desa mereka pun mendapat penghargaan Anugerah Pesona Indonesia dan Kalpataru. Dunia internasional pun memberi status eco-village sekelas Asia Tenggara. Para rangers pun mendapat penghargaan Lotus Leaderships Awards dari The Asia Foundation di Amerika Serikat dan mengundang liputan media BBC dan NYTimes.

Perempuan petani dan petani muda pun turut menyumbang ketahanan pangan lokal dengan menerapkan tumpangsari tanaman pangan dan tanaman komoditas. Ini membuat produksi tanaman pangan menyumbang nutrisi keluarga, sekaligus bermanfaat untuk tujuan ekonomi.

Fasilitator kongres, Lili Hasanudin, mengatakan bahwa tujuan mempertemukan para perempuan penjaga hutan ini adalah membuat mereka saling berinteraksi memperluas jejaring dan advokasi perjuangan akses legal ke kawasan hutan melalui perhutanan sosial.

Menurutnya, kecepatan masing-masing kelompok berbeda. Namun, hal itu dinilai sebagai tantangan alih-alih hambatan. Pendamping kelompok juga sangat menentukan kemajuan yang diraih.

“Di Papua, misalnya, harus sering dilakukan acara-acara seperti ini. Setelah ini harus diadakan tindak lanjut dari kongres ini yang sifatnya tematik,” katanya

Selama empat hari para perempuan dan anak-anak muda pengelola hutan ini mendapat pengayaan diri, diakhiri dengan konferensi. Materinya mulai soal akses wilayah kelola hutan, di mana mereka perlu mengajukan skema perhutanan sosial atau bekerja sama dengan taman nasional

. Ada juga cara menggunakan citra satelit di hutan sebagai alat bantu pemetaan. Mereka berbagi cara membuat rencana kerja, rencana bisnis serta menyimak arahan pengelola dana lingkungan hidup. Konferensi juga menyampaikan paparan tentang kewirausahaan dan kampanye kreatif digital.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...