Enam Isu Transisi Energi yang Perlu Dibahas dalam Debat Cawapres
Sementara itu, Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menekankan agar pemerintah yang baru tidak hanya menekankan besarnya bauran energi terbarukan. Melainkan seberapa banyak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara yang akan ditutup pada 2029.
“Jadi bukan diharapkan bauran energi terbarukannya 23% dan ada yang 25% di 2029. Tapi juga disebutkan berapa banyak PLTU yang dipensiunkan jadi disebutkan angkanya,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Kamis (18/1).
Ia mengatakan reformasi PLN harus dilakukan segera mungkin. Pasalnya, isu mengenai PLN sangat krusial. Selain itu, transformasi bisnis PLN tersebut juga diikuti dengan transformasi kebijakan harga energi.
“Misalnya restrukturisasi PLN, terkait jual beli listrik dengan energi terbarukan dan komitmen PLN sendiri untuk melakukan transisi energi,” ujarnya.
5. Pembangkit listrik nuklir
Bhima mengatakan, pasangan calon presiden dan wakil presiden juga memperjelas jalur energi baru, apakah menggunakan nuklir atau tidak. Pasalnya, pembangkit nuklir mempunyai resiko tinggi terhadap lingkungan dan juga keselamatan masyarakat.
“Kita berani tidak meninggalkan nuklir. Karena di negara-negara lain sudah banyak yang mengurangi pembangkit nuklir,” kata Bhima.
Bhima mengatakan, pembangkit nuklir salah satu solusi palsu dalam transisi energi. Salah satu solusi palsu transisi energi lainnya adalah carbon capture storage (CCS) yang hingga kini masih belum terbukti berdampak positif mengurangi emisi.
“Kemudian ada juga misalnya hidrogen tapi masih pakai gas. Nah bagaimana para capres-cawapres bisa menghindari solusi-solusi palsu,” ucapnya.
6. Pemberdayaan masyarakat dalam transisi energi
Bhima menuturkan, poin-poin tersebut belum ada di visi misi para pasangan calon presiden dan wakil presiden. Poin lainnya yang harus diperhatikan terkait pemberdayaan masyarakat dalam transisi energi.
“Bagaimana transisi energi ini bisa berdampak bagi energi yang basisnya adalah komunitas atau desa. Jadi gimana mendorong agar energi tidak menjadi padat modal tapi juga bisa menimbulkan pekerjaan hijau,” ucapnya.