Pandora Setop Gunakan Emas dan Perak yang Ditambang untuk Perhiasan

Hari Widowati
30 Januari 2024, 11:19
Ilustrasi pandora
pandoragroup.com
Pandora, perusahaan perhiasan terbesar di dunia berdasarkan jumlah produk yang terjual, berhenti menggunakan perak dan emas yang ditambang untuk menurunkan emisi karbon.

Pandora mengatakan bahwa mereka telah menggunakan 100% perak dan emas daur ulang pada bulan Desember. "Perusahaan menginvestasikan sekitar US$10 juta per tahun untuk peralihan ini, biaya akan diserap perusahaan, bukan dibebankan pada konsumen melalui kenaikan harga," kata Twomey-Madsen.

Pandora membayar premium untuk logam mulia daur ulang karena perusahaan juga perlu membantu para pemasok untuk melakukan transisi ini. Pandora menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai premi tersebut.

Pandora mewajibkan para pemasoknya untuk dinilai berdasarkan standar RJC oleh auditor independen, termasuk mendokumentasikan sumber perak daur ulang. Menurut Twomey-Madsen, sebagai bagian dari transisi, para pemasok Pandora harus memisahkan logam daur ulang bersertifikat dari yang tidak bersertifikat.

Pandora, yang menjual 103 juta perhiasan pada tahun 2022, memproduksi perhiasan di dua pabrik di Thailand dan sedang membangun pabrik ketiga di Vietnam. Pesaingnya seperti Monica Vinader dan Missoma juga mengiklankan penggunaan 100% perak dan emas daur ulang.

Kilang logam mendaur ulang perak dari katalis industri, sinar-X, peralatan elektronik, dan peralatan perak tua. Mereka juga mendapatkan emas daur ulang dari limbah pembuatan perhiasan dan perhiasan lama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...