Terumbu Karang Indonesia Memutih Imbas Suhu Laut Naik, Ini Bahayanya

Rena Laila Wuri
8 Maret 2024, 08:00
Terumbu Karang Indonesia Memutih
KKP

Bahaya Pemutihan Karang

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo, mengatakan kajian tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas prediksi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Coral Reef Watch. NOOA memprediksi bahwa akan terjadi kenaikan suhu air laut pada awal tahun 2024.

Ia mengatakan, penilaian fenomena coral bleaching perlu dilakukan karena terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan laut dan manusia. Terumbu karang adalah rumah bagi berbagai spesies laut, menyediakan sumber daya makanan, perlindungan pantai, dan sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir.

Sementara coral bleaching dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem yang luas. KKP perlu memberikan atensi khusus dan melakukan aksi cepat menanggapi fenomena pemutihan karang.

“Fonemena ini merugikan bagi kehidupan laut serta sumber daya manusia yang bergantung pada ekosistem karang jika tidak dilakukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi," kata Victor dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/3).

Hal senada juga disampaikan Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan, Firdaus Agung. Ia  engatakan bahwa kejadian pemutihan karang diprediksi para ilmuwan akan semakin sering terjadi dengan skala yang luas seiring dengan peningkatan suhu permukaan laut sebagai dampak perubahan iklim.

Ia mengatakan KKP bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yayasan Reef Check Indonesia dan mitra lainnya telah merancang wilayah, waktu, dan rekomendasi jenis kegiatan pemantauan pemutihan karang.

Pihaknya juga telah merancang pedoman pemantauan sesuai prediksi peningkatan suhu permukaan laut dengan fokus utama adalah wilayah kawasan konservasi.

“Hasil monitoring ini kemudian akan dianalisis dan disebarluaskan untuk meningkatan kesadaran dan memberikan edukasi ke masyarakat,” kata Firdaus.

Tak hanya itu, KKP juga akan membuat regulasi dan kebijakan sesuai dengan hasil analisis dan akan digunakan untuk mengembangkan jejaring pemantauan pemutihan karang.

 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...