BMKG Prediksi Musim Kemarau 2024 Lebih Kering, Apa Dampaknya?

Rena Laila Wuri
15 Maret 2024, 16:23
Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang mengering akibat musim kemarau di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
ANTARA FOTO/Arnas Padda
Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang mengering akibat musim kemarau di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Musim Kemarau Mundur

BMKG juga memprediksi musim kemarau tahun 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

Dwikorita mengatakan awal musim kemarau itu terjadi seiring aktifnya angin timuran atau Monsun Australia di bulan keempat. Namun, jika dibandingkan rerata klimatologisnya, awal musim kemarau tahun ini diprediksi mundur.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologisnya 30 tahun terakhir periode 1991 hingga 2020, maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi akan mundur," ucapnya.

Sementara El Nino masih akan terjadi hingga awal Maret 2024. Setelah triwulan ketiga (Juli-Agustus-September) 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina lemah. Sementara itu, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024.

Sedangkan kondisi suhu muka laut di Indonesia, diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 hingga +2.0 derajat celcius lebih hangat dari kondisi normalnya.

 

 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...