Aktivis Iklim Greta Thunberg Gerebek RUPS Maskapai Penerbangan
Thunberg dan kaum muda lainnya dari gerakan tersebut berdemonstrasi di luar sebelum pertemuan tersebut pada Senin pagi. Mereka mengatakan bahwa perusahaan itu tidak memiliki rencana realistis untuk mengurangi emisinya.
Guru Besar Energi dan Perubahan Iklim di Universitas Manchester, Kevin Anderson, mengatakan bahwa pengurangan jumlah penerbangan diperlukan. Penerbangan adalah satu-satunya sektor di mana tidak ada kemungkinan teknis untuk mengurangi total emisi sesuai jadwal anggaran emisi ilmiah yang terkait dengan Perjanjian Paris.
"Satu-satunya pilihan realistis bagi sektor ini untuk melakukan bagiannya secara adil dalam menjaga kenaikan suhu di bawah 1,5 hingga 2 derajat Celcius adalah mengurangi permintaan secara drastis; apa pun yang kurang dari ini hanyalah sebuah penipuan,” katanya dalam siaran pers yang disampaikan bersamaan dengan aksi tersebut.
Fridays for Future adalah gerakan yang dipimpin pemuda yang dimulai pada 2018. Saat itu, Greta Thunberg yang berusia 15 tahun dan aktivis muda lainnya duduk di depan parlemen Swedia, atau Riksdag, di Stockholm setiap hari sekolah selama tiga pekan untuk memprotes kurangnya tindakan terhadap krisis iklim.
Perjanjian Paris adalah perjanjian iklim internasional yang disepakati pada 2015 selama Konferensi Iklim PBB. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa kenaikan suhu global harus dijaga di bawah 2 derajat Celcius dan upaya harus dilakukan untuk membatasinya hingga 1,5 derajat Celcius.
Pekan lalu, Fridays for Future berdemonstrasi di luar Riksdag. Thunberg kemudian dibawa pergi oleh polisi.