Potensi Cuaca Ekstrem, BMKG Siap Modifikasi Cuaca saat Mudik Lebaran
BMKG memprakirakan kondisi ini akan terjadi di Samudera Hindia selatan, berimplikasi pada penyeberangan laut di Pelabuhan Merak dan Bakauheni, kemudian Pelabuhan Gilimanuk yang berpotensi banjir rob.
Karena itu pihaknya berharap pemerintah daerah (pemda) dapat berkomunikasi secara aktif mengenai kebutuhan di daerah menyangkut keamanan cuaca untuk mengamankan arus mudik Lebaran tahun ini, termasuk bila membutuhkan modifikasi cuaca.
“Para pemudik atau penyedia jasa angkutan juga diminta untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan,” ujarnya.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam rapat koordinasi bersama Kemenko PMK memprediksi potensi pergerakan masyarakat yang akan melaksanakan mudik Lebaran tahun ini mencapai 193,6 juta orang atau sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk.
Jumlah pergerakan pemudik tersebut meningkat jika dibandingkan dengan mudik Lebaran tahun lalu yang hanya 123,8 juta orang.
Karena itu, Kemenhub menilai informasi dan upaya kesiapsiagaan penanganan cuaca dan iklim menjadi penting, sehingga masyarakat atau penyedia jasa transportasi bisa mengantisipasi dan memperkecil dampak selama masa puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada 5 - 8 April 2024. Sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 13 - 16 April 2024.