Ekonomi Hijau Berpotensi Serap 19,4 Juta Pekerja, Ini Sektor Terbanyak

Amelia Yesidora
3 April 2024, 11:03
Ekonomi Hijau
Freepik
Ekonomi Hijau

Turunkan Ketimpangan Pendapatan

Tidak hanya menyerap tenaga kerja, transisi ekonomi hijau mampu menurunkan ketimpangan pendapatan per kapita di Indonesia. Studi Celios dengan Greenpeace menggunakan Indeks Williamson untuk menjelaskan rentang ketimpangan tersebut.

Pada tahun pertama, Indeks Williamson menunjukkan angka 0,74 namun bisa ditekan hingga 0,65 pada tahun ke-10. Semakin besar angkanya, semakin luas ketimpangan pendapatan per kapita.

Ketimpangan di Indonesia juga terjadi pada jejak karbon. Kelompok terkaya 10% dan 1% menghasilkan lebih banyak karbon dari seluruh populasi.

World Inequality Report 2022 menghitung total jejak karbon Indonesia adalah 3,3 ton CO2e per kapita. Dari angka itu, 50% termiskin menghasilkan 1,4 ton CO2e per kapita, kelompok 10% terkaya menghasilkan 11,8 ton CO2e per kapita, dan 1% kelompok menghasilkan jejak karbon yang lebih timpang dengan angka 42,2 ton CO2e per kapita.

“Masalah ini terjadi akibat ketimpangan konsentrasi penguasaan energi fosil di dunia, 90% energi fosil baik dari batu bara, minyak, dan gas hanya dikuasai 12 negara, sedangkan energi terbarukan lebih merata dengan 58 negara menguasai 70% sumber daya,” tulis laporan itu.

 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...